BANDUNG | KABASUMBAR.NET – Wakil ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan B Najamudin mendorong Negara-negara anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI) untuk meningkatkan kerjasama di sektor Pertanian, Keuangan dan Farmasi yang Halal.
Hal ini disampaikan Sultan saat menghadiri acara pembukaan pertemuan Forum Majelis Tinggi yang dihadiri oleh 15 Negara anggota OKI di Gedung Merdeka Bandung Jawa Barat, Selasa 25 Oktober 2022.
“Kita ketahui, Krisis kelaparan dan kesehatan akan menjadi isu yang paling sering kita bicarakan di masa yang akan datang. Setelah Pandemi Covid-19 dunia kemudian menghadapi krisis iklim dan geopolitik yang berdampak nyata bagi kehidupan manusia secara luas,” ungkap Sultan melalui keterangan resminya.
Baca Juga: Wanita Bercadar Nekat Terobos Istana Negara Jakarta
Menurut Sultan, Parlemen Negara anggota OKI harus memiliki perhatian yang sama pada sektor pangan, farmasi serta keuangan.
“Hal ini penting mengingat kita sebagai umat Islam memiliki standar syariat yakni kehalalan pada setiap bahan pangan dan produk farmasi. Juga tentu dalam sistem keuangan,” ujarnya.
Dalam pertemuan itu, Wakil Ketua DPD RI ini juga mendorong agar Pemerintah Negara-negara anggota OKI mulai membangun skema pembiayaan bersama pada sektor tersebut. Untuk menjamin ketersediaan bahan Pangan dan Farmasi yang halal.
Baca Juga: Ketum UMKM: M. Yusuf Kabid Disperindag Kalbar Seperti Tidak Berpendidikan
“Negara anggota OKI harus menjadi pemain Utama Pasar Pangan dan Farmasi Dunia,” ungkap Sultan.
Hal itu, lanjut Sultan B Najamudin mengharapkan, Negara anggota OKI mampu mengontrol dan memastikan bahwa semua produk pangan dan farmasi diyakini telah aman dan halal untuk dikonsumsi oleh umat Islam dunia.
“Parlemen OKI memiliki tanggungjawab moral untuk merumuskan kebijakan di masing-masing Negara,” katanya.
Kita, ungkap Wakil Ketua DPD RI, memiliki Maroko yg menjadi pemilik 70 persen cadangan Phospat sebagai bahan baku utama pupuk dunia. Dan Indonesia sebagai pemilik biodiversitas memiliki lebih dari ratusan ribu jenis tanaman pangan dan biofarmaka.
“Mari kita bekerjasama untuk memutus mata rantai kemiskinan dan kelaparan di Negara-negara berkembang di Asia dan Afrika,” pungkasnya.
Editor: Adrianus Susanto318
Baca Juga: Gagal Ginjal Akut Anak, DPD RI Minta BPOM Tegas kepada Produsen
Baca Juga: Wakomindo Bersitifikat Lisensi BNSP Resmi Berbadan Hukum Kemenkumham AHU-0010546.AH.01.07
Baca Juga: Kejaksaan Terima Rp1,5 Miliar dari Koruptor Mega Proyek RSUD Pasbar
Facebook Comments