KALBAR | KABASUMBAR.NET – Meluapkan kekesalan karena kondisi infrastruktur Jalan dan Jembatan rusak hingga memakan korban, warga pun melakukan Aksi Damai dengan Spanduk yang bertuliskan, Midji Merampot (Pembohong). Gubernur Sutarmidji pun melakukan klarifikasi terkait persoalan tersebut melalui akun Facebook pribadinya.
Aksi Damai pemasangan Spanduk yang bertuliskan Midji Merampot tersebut dilakukan oleh Warga dari 5 (lima) Kelurahan, Kecamatan Sintang, di Ujung Jembatan Kapuas Sintang, tepatnya depan Masjid Miftahul Jannah, Kelurahan Ulak Jaya, Kabupaten Sintang, Jumat pagi 28 Oktober 2022.
Aksi pemasangan Spanduk di ruas Jalan dengan tulisan Midji Merampot tersebut dilakukan oleh Warga karena menilai Jalan dan Jembatan selama ini tidak kunjung dapat perbaikan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat.
Baca Juga: Kapolda Kalbar Letakkan Batu Pertama, 60 Perumahan Graha Bhayangkara Landak
Sebelumnya menyampaikan tuntutan, Massa Aksi terlebih dahulu melaksanakan Upacara singkat membacakan Sumpah Pemuda.
Aksi yang bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda itu menuntut perbaikan ruas Jalan dari Jembatan Kapuas hingga Sungai Dangku. Perbaikan Jembatan Sungai Pemunoh, pengaspalan Jalan dari Jembatan Kapuas sampai Keraton Sintang, dan peninggian Jalan dari sebelah Puskesmas Darah Juanti sampai SMP Negeri 4 Sintang.
“Kami menuntut dalam waktu 7 x 24 Jam, dalam seminggu terakhir ini agar segera memenuhi tuntutan kami ini,” ungkap Koordinator Lapangan, Tabrani.
Baca Juga: Kemenlu RI: Pulau Pasir Bukan Milik Indonesia
Dalam Aksi Solidaritas tersebut, warga juga melakukan pemblokiran ruas Jalan di kawasan Jembatan Kapuas, hingga tuntutan Masyarakat direalisasikan oleh Pemerintah.
Warga menilai, pembangunan di bawah kepemimpinan Gubernur Sutarmidji hanya berfokus di Kota Pontianak saja. Bahkan Masyarakat menilai, Sutarmidji hanya memberikan janji Politik saja. Padahal selama ini Masyarakat tidak menuntut yang muluk-muluk pada Gubernur Sutarmidji.
“Kami tidak menutut lebih, kami tidak meminta anda (pejabat) datang menghadiri undangan nikah, kami tidak minta amplop. Kami hanya minta perbaiki Jalan dan Jembatan,” ujar Masyarakat.
Baca Juga: Kapolri Sigit Apresiasi Dukungan dan Kepercayaan Purnawirawan Jenderal Polri
Pada saat Aksi Damai di lokasi, aspirasi massa dari Warga 5 (lima) Kelurahan ini pun didengarkan langsung oleh Wakil Bupati Sintang, Melkianus yang didampingi oleh Wakil Ketua DPRD Sintang, Heri Jambri dan Kepala Dinas PU Murjani.
Sementara itu, Gubernur Kalimantan Barat, H. Sutarmidji, SH.,MH menjelaskan, bahwa mengenai ruas Jalan Semubuk awalnya berstatus Jalan Kabupaten Sintang. Pada tahun 2016, ruas Jalan tersebut dimasukan jadi Jalan Provinsi.
“Baru mulai dianggarkan sejak 2018 hingga sekarang, jadi saya tak ngerampot, ketika berkunjung ke sana 2019 saya minta prioritaskan Jembatan,” kata Sutarmidji melalui keterangan akun facebooknya, Jumat malam 28 Oktober 2022.
Sekarang, lanjut Bang Midji, ribut Jembatan rusak. Saya sih senyum jak, mau dibilang Negrampot (pembohong), mau dibilang bual (pembohong) terserah.
“Yang jelas tiap tahun kita anggarankan, kalau rusak karena banjir, gimane (bagaimana) nak ngepong (nahan) air, pakai Geobag???,” sindir Gubernur Kalbar. Sekalipun Demo, kami tetap menjadikan Jalan ini perhatian,” imbuhnya.
Dalam postingannya tersebut, Sutarmidji juga menampilkan tabel daftar ruas Jalan Semubuk-Sintang, pagu Anggaran sejak Tahun 2018 hingga 2023 sebesar Rp96.723.814.000,-
“Tahun 2018 senilai Rp20 Miliar, Tahun 2019 senilai Rp11.614.300.000, Tahun 2021 senilai Rp35.500.000.000, Tahun 2022 senilai Rp16.880.957.000, Tahun 2023 senilai Rp12.728.557.000,” posting di akun Bang Midji Facebook pribadi Gubernur Kalimantan Barat.
Editor: Adrianus Susanto318
Baca Juga: Polres Sanggau Gelar Kegiatan Sosialisasi Percepatan Perizinan Tanpa Pungli
Baca Juga: Pembaretan Angkatan 47 Ditsamapta Polda Kalbar, Kapolda Berikan 4 Penekanan
Facebook Comments