Kaba Sumbar I Jakarta – DPP SPRI (Serikat Pers Republik Indonesia ) kembali laksanakan pelatihan jurnalistik. Pelatihan kali ini, menghadirkan 6 orang wartawan senior sebagai pelatih perofesional. Pelatihan diselengarakan di Gedung LSP Pers Indonesia Komplek Ketapang Indah Blok B2, Nomor 33 & 34, Jakarta Barat pada senin ( 6-12-2021) . Pelatihan dikuti oleh peserta dari berbagai provinsi luar Jakarta,yakni wartawan dari Lampung, Riau, Batam, Gorontalo, Tanjung Pinang, Padang, Bandung, Cilacap, Bogor, dan Magelang.
SPRI sengaja menghadirkan wartawan dan kameramen berpengalaman di media Televisi dan koran harian nasional selama belasan tahun,” ujar Heintje Mandagie Ketua Umum DPP SPRI pada wartawan, sesaat disela acara pembukaan. Dalam pelatihan ini peserta dibekali pengetahuan tentang Video Jurnalis dan dasar-dasar kompetensi wartawan bagi strata wartawan muda cameramen.
Selain itu,kata Ketum SPRI, materi untuk strata pemimpin redaksi dan redaktur diberikan materi tentang kompetensi Wartawan Utama dan Wartawan Madya. Tiga materi ini dipaparkan dalam tiga sesi yang disampaikan secara bergantian oleh pemateri yang berasal dari TV nasional dan media cetak nasional.
Diawali oleh pemateri Fernando, (wartawan RCTI) wartawan TV yang sudah malang melintang ini menyajikan dasar-dasar jurnalis TV. Selanjutnya Jimy Chandra dari CNN Indonesia dengan materi Video Jurnalis .
Pada sesi kedua disampaikan materi tentang kompetensi wartawan utama dan madya oleh Azhar Aziz, mantan wakil pimred Koran Harian Sindo dan Inews, bersama Harwin Brams, wartawan senior jebolan RCTI dan MNC Group.
Kemudian ditutup sesi ketiga dengan materi dan praktek menjadi video jurnalis berbasis media sosial oleh Chaidar Sulaiman, wartawan Global TV dan Jimmy Wibowo, eks kameramen senior RCTI dan MNC Group.
Pelatihan jurnalistik ini khusus untuk skema wartawan muda Kameramen, Madya, dan Utama bagi pemimpin redaksi, redaktur pelaksana, dan kameramen.
Komentar salah seorang peserta dari Gorontalo, Abdul Wahid bahwa ia dan semua peserta menyambut antusias pelatihan tersebut. Ilmu yang saya perdapat dalam pelatihan ini adalah sangat bernilai dan mahal, karena materi dalam pelatihan ini disampaikan oleh para profesional
Wawasan dan pengetahuan, serta keahlian saya makin bertambah setelah mengikuti pelatihan ini,” ungkap, peserta dari Gorontalo ini.
Hal yang sama disampaikan Sairudin, wartawan Redaksi Satu.id dari Lampung. “Saya berharap pelatihan seperti ini bisa digelar setiap enam bulan atau minimal setahun sekali,” ujarnya.
Sementara itu, Harwin Brams dalam penyampaian materinya mengatakan, dalam menjalankan profesinya, wartawan memang memiliki resiko tinggi. “Saya hanya ingin berbagi ilmu dan pengalaman kepada peserta agar memperhatikan faktor keselamatan saat melakukan peliputan, serta tekhnik-tekhnik peliputan di lapangan,” ungkap Harwin di sela kegiatan.
Pemateri lainnya, Chaidar Sulaiman menjelaskan tentang bagaimana memproses atau membuat video jurnalis dengan metode edit by camera. Para peserta pada sesi ini disuruh praktek langsung satu persatu di depan kelas. Materi ini sangat diperlukan wartawan untuk mampu memproduksi berita televisi melalui chanel youtube.
Turut hadir juga di acara pembukaan ini Ketua Dewan Pengawas LSP Pers Indonesia Soegiharto Santoso. “Karena pelatihan ini menggunakan Standar Kompetensi Kerja Khusus wartawan yang teregistrasi di Kemenaker dan telah mengikuti SOP dari pihak Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), maka sertifikat pelatihan yang dilaksanakan DPP SPRI ini bisa digunakan sebagai salah satu persyaratan untuk mengikuti sertifikasi profesi di LSP Pers Indonesia.” ujar Hoky sapaan akrabnya. *
Facebook Comments