PASAMAN | KABASUMBAR.NET – Sidang Istimewa DPRD Kabupaten Pasaman di ruang sidang Paripurna DPRD Lubuk Sikaping dalam rangka perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Pasaman Ke-77 Tahun, Sabtu 8 Oktober 2022. Bupati H. Benny Utama pun menjelaskan, Pandemi Covid-19 beberapa waktu lalu berdampak buruh sehingga mempengaruhi berbagai sektor.
Sidang Istimewa perayaan HUT Pasaman Ke-77 tersebut di pimpin langsung oleh Ketua DPRD Pasaman, Bustomi didampingi Wakil Ketua, Danny Ismaya, Bupati Pasaman, H. Benny Utama, Wakil Bupati Pasaman, Sabar AS dan dihadiri oleh Anggota DPRD Pasaman lainnya, selain itu terlihat juga hadir, Prof Dr Dekyuzar Haris, selaku Wakil Dekan I Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (USU).
Ketua DPRD Pasaman, Bustomi dalam sambutannya berharap, seluruh pemimpin di Kabupaten Pasaman mampu menjadi satu kesatuan yang utuh dengan tugas dan fungsi masing-masing demi memaksimalkan capaian prestasi ke depannya.
Baca Juga: Wagub Sumbar Lepas Kafilah Menuju MTQ Ke-29 di Kalsel
“Dalam momentum HUT Ke-77 Pasaman ini, kita dituntut untuk berkarya dan berpikiran maju ke depan, dengan harapan seluruh jajaran pimpinan di Pemerintah Kabupaten Pasaman mampu memberikan energi dan kontribusi yang nyata untuk kemajuan Kabupaten Pasaman yang lebih baik dan bermartabat,” kata Bustomi.
Bupati Kabupaten Pasaman, H. Benny Utama dalam sidang Istimewa itu menjelaskan, hari jadi Kabupaten Pasaman Ke-77 Tahun 2022 ini mengusung tema: “Satukan Tekad Menuju Pasaman Yang Lebih Baik Dan Bermartabat”.
Dikatakan Benny Utama, dua tahun berjalan pemerintahannya, Ia bersama Wabup, Sabar AS yang di dukung oleh seluruh elemen masyarakat telah berupaya mengerahkan kemampuan dan sumber daya yang ada untuk mempercepat kemajuan pembangunan Pasaman.
Baca Juga: Presiden Jokowi: Sepak Bola Indonesia Tidak Dikenakan Sanksi oleh FIFA
Menurutnya, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik dan sumber lainnya, beberapa capaian indikator makro dan progres percepatan pembangunan melalui program prioritas pembangunan daerah seperti, Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pasaman Tahun 2020 berada di angka -0,87 persen yang ikut terpuruk akibat pandemi Covid-19, dan di tahun 2021 naik ke angka 3,39 persen.
“Sektor pertanian penyumbang terbesar PDRB Pasaman, kita mampu mengendalikan dampak ekonomi pasca Covid-19,” terang Benny.
Diterangkannya lagi, dari segi pengeluaran perkapita, pengeluaran perkapita masyarakat menjadi Rp.8.440.000,- atau naik Rp.15.000,- dari tahun sebelumnya sebesar Rp.8.425.000.
Baca Juga: Polri Pastikan Tindak Tegas Pelaku Anarkis di Luar Stadion Kanjuruhan
Meskipun demikian, kata Benny, peningkatan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan pengeluaran perkapita ini belum mampu menurunkan angka kemiskinan kita yang juga terdampak Covid-19, dimana angka kemiskinan meningkat dari 7,16 persen tahun 2020 menjadi 7,48 persen pada tahun 2021.
Selanjutnya, untuk indikator Tingkat Pengangguran Terbuka pihaknya berhasil menurunkan dari 5,04 persen tahun 2020 menjadi 4,92 persen tahun 2021.
Sedangkan penurunan indeks ini dari 0,310 tahun 2020 menjadi 0,248 tahun 2021 yang menunjukkan bahwa terjadinya penurunan ketimpangan pendapatan masyarakat di Kabupaten Pasaman, dengan kata lain pemerataan pendapatan masyarakat yang semakin baik.
Baca Juga: Doa Bersama untuk Korban Tragedi Stadion Kanjuruhan 1 Oktober
“Indeks Pembangunan Manusia (IPM), mengalami kenaikan setiap tahunnya dan mencapai angka 66,77 pada tahun 2021. Kita akan meningkatkan IPM Pasaman dengan meningkatkan daya ungkit ketiga komponen pembentuk IPM yaitu pendidikan, kesehatan dan pengeluaran perkapita agar target IPM akhir periode RPJMD yakni 68,35 dapat tercapai,” terang Benny dalam sidang Istimewa tersebut.
Pada indikator pendidikan, sasaran Pemkab Pasaman adalah, Angka Rata-Rata Lama Sekolah dan Angka Harapan Lama Sekolah.
Pada Tahun 2021, pihaknya mampu meningkatkan Angka Rata-Rata Lama Sekolah dari 8,09 tahun menjadi 8,10 tahun dan Angka Harapan Lama Sekolah meningkat dari 12,71 tahun menjadi 12,81 tahun.
“Kita akan meningkatkan kenaikan indikator pendidikan ini melalui program prioritas Pasaman Cerdas dengan melaksanakan kebijakan pendidikan gratis 12 tahun, fasilitasi pendidikan menengah, dan beasiswa berprestasi serta peningkatan sarana dan prasarana pendidikan dan peningkatan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan,” tambah Benny Utama.
Dalam bidang kesehatan, pada indikator sasaran peningkatan Angka Harapan Hidup.
“Pada Tahun 2021, melalui program prioritas Pasaman Sehat kita mampu meningkatkan Angka Harapan Hidup dari 67,40 tahun menjadi 67,59 tahun,” ucapnya.
Ditambahkannya, kebijakan yang dilaksanakan adalah, memberikan Jaminan Pelayanan Kesehatan kepada seluruh masyarakat Pasaman melalui Universal Health Coverage (UHC).
Kebijakan satu Jorong Satu Polindes, Peningkatan Sarana Prasarana Kesehatan serta Peningkatan Kualitas SDM Kesehatan dan Peningkatan Status Rumah Sakit Pratama menjadi Rumah Sakit Umum Daerah pada Tahun 2023.
“Kebijakan Satu Jorong Satu Polindes di daerah ini juga mendapat dukungan penuh dari anggota DPRD Pasaman melalui Pokir DPRD. Sedangkan status RS Pratama akan ditingkatkan menjadi RSUD dan fokus persiapan untuk Akreditasi di Tahun 2023, program ini diharapkan dapat mewujudkan pencapaian target Angka Harapan Hidup akhir periode RPJMD 2021-2026 yakni 68,55 tahun,” jelas Bupati Pasaman dalam sidang Istimewa DPRD tersebut.
Menurutnya, pada bidang ekonomi, pendapatan dan kemampuan pengeluaran masyarakat, difokuskan pada pengembangan Ekonomi Kerakyatan Berbasis Kearifan Lokal dengan fokus pada sektor pertanian, perikanan, perkebunan, peternakan dan UMKM.
Berkaitan dengan penanganan Stunting di Pasaman pihaknya telah mampu menurunkan Prevalensi Stunting dalam beberapa tahun terakhir dan tahun 2021 berada diangka 30,5 persen atau dengan rata-rata penurunan 3,3 persen per tahun.
“Prestasi ini membawa Pasaman mendapatkan penghargaan terbaik ke-tiga se-Sumatera Barat terhadap penilaian kinerja 8 aksi konvergensi penurunan stunting tahun 2021, kita akan berupaya menurunkan stunting melalui 8 aksi konvergensi stunting untuk mencapai target 14 persen tahun 2024, dengan pendampingan dari Kementerian dan Lembaga baik pusat maupun daerah,” ungkap Benny.
Terkait perkembangan pembangunan nagari di daerah ini, pihaknya juga terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Dalam sidang Istimewa tersebut, Bupati Pasaman juga menerangkan, perkembangan ini dapat dilihat dari peningkatan Indek Desa Membangun (IDM) Kabupaten Pasaman dari 0,7109 Tahun 2021 menjadi 0,7401 Tahun 2022 atau saat ini di Kabupaten Pasaman terdapat 7 nagari mandiri, 17 nagari maju, 12 nagari berkembang dan 1 nagari tertinggal, sehingga tidak ada lagi nagari sangat tertinggal di Pasaman.
“Tahun ini, proses dan perjuangan kita dalam memekarkan nagari telah mendapatkan hasil dengan ditetapkan 25 pemekaran nagari di Pasaman sehingga jumlah nagari di Kabupaten Pasaman menjadi 62 nagari,” ujarnya.
Tahun 2022 ini, lanjut Bupati Benny Utama menyampaikan, melalui program prioritas Pasaman Terakses pihaknya terus memacu percepatan dalam membuka akses jalan Kabupaten Pasaman ke kabupaten tetangga untuk menjadikan posisi Pasaman berada di tengah, yaitu dengan telah terbukanya akses ke Sumatera Utara (melalui Rao-Padang Lawas) dan Riau (melalui Rokan Hulu).
“Akses jalan saat ini yang sedang dalam proses pembukaan adalah, akses Bonjol-Suliki,” ungkap Benny.
Harapannya, dengan terbukanya konektivitas ini, tentu akan sangat membantu peningkatan perekonomian masyarakat, terutama dalam memasarkan komoditi pertanian, perikanan, perkebunan yang lebih bersaing dan biaya operasional yang lebih murah.
Selain itu keterbukaan akses ini diharapkan mampu memberikan multiflier effect terhadap Pariwisata Kawasan Equator Bonjol, akses ini tentunya akan mendorong pula terhadap pelaksanaan program prioritas Pasaman Tujuan Wisata.
“Pengembangan pariwisata menjadi salah satu prioritas kita kedepan dengan telah mendeklarasikan Pasaman : Land Of The Equator yakni, fokus pengembangan wisata Equator Bonjol yang di dukung kawasan wisata lainnya seperti, Rimbo Panti, Puncak Koto Panjang, Puncak Tonang, Bayang Aia, Surau Lamo Jambak, Wisata Lubuak Gadang dan objek wisata lainnya yang tidak kalah menarik dan mempesona,” terang Benny Utama dalam kesempatan sidang tersebut.
Dalam kegiatan Sidang Paripurna Istimewa, baik Pimpinan dan Anggota DPRD mengenakan pakaian adat Pasaman, begitu juga dengan Bupati, Wakil Bupati, Forkopimda, pejabat dan tamu undangan lainnya dengan nuansa kedaerahan nya yang memang dikenal kental dengan adat istiadatnya.
(Noel)
Editor: Adrianus Susanto318
Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan, Iqbal Hafsari: Indonesia Gagal jadi Negara Industri Olahraga
Facebook Comments