Dalam rangka memastikan ketersediaan stok pangan kebutuhan masyarakat, termasuk menghadapi hari raya keagamaan yakni Paskah dan lebaran Idulfitri, Anggota Komite II DPD RI Ir. Stefanus B.A.N Liow, MAP melakukan kunjungan kerja sekaligus pertemuan di masa reses dengan Pimpinan Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Wilayah Sulut dan Gorontalo (SulutGo) di Manado, Kamis (2/3).
Dalam pertemuan yang berlangsung di Kantor Perum Bulog Wilayah SulutGo tersebut, Senator Stefanus Liow meminta pihak Bulog untuk memastikan ketersediaan stok pangan dan memberikan harga murah terjangkau kepada masyarakat.
Didampingi penanggung jawab Kantor DPD RI Perwakilan Provinsi Sulut M. Hadi Firdaus, SH, Senator SBANL alias Stefa sapaan Anggota DPD RI/MPR RI Dapil Sulut ini meminta Bulog untuk memprioritaskan membeli produk lokalatau hasil produksi masyarakat Sulut.
“Bulog juga harus melakukan langkah-langkah inovasi seperti penyediaan sarana prasarana infrastruktur pengolahan, di mana hasil produksi masyarakat dibeli serta dipasarkan Bulog, sebagai upaya pemberdayaan atau pendayagunaan SDM dan SDA setempat,” ucapnya.
Tidak kalah penting dan strategis lainnya, Senator Stefanus Liow juga mendorong Bulog untuk semakin memberikan informasi dan melakukan operasi pasar dengan memperluas jangkauan pemasaran.
Sementara itu, Pimpinan Wilayah Perum Bulog Kanwil Sulut dan Gorontalo (SulutGo) Ali Ahmad Najih Amsari yang didampingi para manajer, menyambut baik kedatangan dan kehadiran Senator Stefanus Liow.
Menurut Ali Ahmad Najih Amsari, stok komoditi pangan khususnya beras di Sulut dan Gorontalo saat ini mencukupi untuk kebutuhan tiga bulan ke depan.
“Pengadaan beras tetap memprioritaskan beras lokal Sulut dan Gorontalo. Untuk tahun 2022, realisasi pengadaan beras sebesar 4.409 ton dengan penyerapan untuk keperluan pasar murah atau pemda, Rumah Pangan Kita (RPK), ritel dan pengecer penjualan beras premium dibawa Harga Eceran Terendah (HET)”, kata Ali Ahmad Najih Amsari
“Selain beras adalah stok gula pasir, jagung, tepung, daging, minyak goreng dan produk lainnya,” jelasnya.
Merespon pertanyaan Senator Stefanus Liow akan kendala yang dihadapi Bulog Sulutgo di lapangan, Ali memaparkan beberapa kendala yang dihadapi.
Seperti pembelian produksi lokal yang belum optimal terjalin kerjasama/kemitraan dengan penyedia komoditi, Harga Pokok Pembelian (HPP) di atas penetapan pemerintah, masalah transportasi, bahkan dampak dari bencana alam ikut mempengaruhi daya beli perusahaan dan masyarakat.
Usai pertemuan, Senator Stefanus Liow didampingi Ali Ahmad Najih Amsara bersama jajarannya melihat langsung penjualan komoditi Bulog seperti beras medium, beras premium, gula, minyak goreng dan komoditi lainnya di Gerai Pangan Kita.**
Facebook Comments