BerandaInternasionalGoogle AI Pro Munculkan Teknologi Terbaru, Gemini Ultra Canggih & Chatbot Pencarian...

Google AI Pro Munculkan Teknologi Terbaru, Gemini Ultra Canggih & Chatbot Pencarian Terpadu

KabaSumbar – Google AI Pro resmi meluncurkan layanan langganan terbaru, Gemini Ultra, seharga $249,99 per bulan (sekitar Rp3,8 juta), yang membawa inovasi AI tercanggih ke tangan pengguna profesional.

Layanan ini memperkenalkan mode AI pencarian terintegrasi yang memungkinkan pengguna berinteraksi dengan chatbot pintar langsung di mesin pencari Google, menciptakan pengalaman seperti berdialog dengan seorang ahli.

Saat ini hanya tersedia di Amerika Serikat, Gemini Ultra menghadirkan beragam alat canggih seperti Veo 3 (generator video berbasis AI), Flow (aplikasi pengeditan video), dan Deep Think Mode pada Gemini 2.5 Pro yang masih dalam tahap pengujian.

Selain itu, pelanggan juga mendapatkan penyimpanan ekstra serta akses premium ke layanan Google lainnya.

Baca Juga : Pi Network Kripto: Peluang Emas atau Kontroversi Penipuan?

Kemajuan Penalaran Google AI dan Persaingan Industri

Integrasi chatbot Gemini dan mode Deep Think pada Gemini 2.5 Pro menandakan kemajuan besar dalam penalaran AI. Sundar Pichai, CEO Alphabet, menyatakan, “Dengan penalaran yang lebih canggih, Anda dapat mengajukan pertanyaan yang lebih panjang dan kompleks kepada AI.”

MIT Technology Review mencatat, “Model penalaran AI seperti OpenAI’s o1 dan o3 menjadi tren utama untuk 2025, dengan kemampuan pengambilan keputusan yang ditingkatkan di berbagai aplikasi.” Morgan Stanley melaporkan bahwa model ini membutuhkan daya komputasi besar, mendorong investasi infrastruktur signifikan.

PwC menyebutkan, hampir separuh pemimpin teknologi telah mengintegrasikan AI ke dalam strategi bisnis inti, dengan penalaran AI menjadi kunci untuk pengambilan keputusan kompleks dan efisiensi operasional. Namun, Cory Johnson dari Epistrophy Capital Research memperingatkan.

“Google semakin efisien dalam menjawab pertanyaan, tetapi kurang efisien dalam menghasilkan klik – dan klik adalah cara mereka dibayar.” Leo Gebbie dari CCS Insight menambahkan, “Untuk pengguna akhir, ini berarti lebih sedikit waktu menjelajahi web dan lebih banyak waktu berinteraksi dengan alat AI Google.”

Baca Juga : Blockchain dan Cryptocurrency merevolusi Keuangan melalui Teknologi

Antarmuka Multimodal dan Kacamata AR

Melalui Project Astra, Google memperkenalkan pengalaman multimodal latensi rendah yang menggabungkan input suara, penglihatan, dan teks. “Integrasi berbagai jenis input ke dalam satu sistem AI sedang berkembang pesat,” ungkap prioritas penelitian Google.

Google juga mengumumkan kacamata AR baru, dikembangkan bersama Warby Parker dan Gentle Monster, dilengkapi kamera, mikrofon, dan speaker, untuk bersaing dengan kacamata AI Meta dan Ray-Ban. Produksi dijadwalkan mulai akhir tahun ini, menyusul kegagalan “Google Glasses” satu dekade lalu.

Tren multimodal diperkuat dengan pratinjau “Search Live” yang merespons input kamera. Morgan Stanley mencatat bahwa pemrosesan data multimodal membutuhkan arsitektur komputasi khusus, menciptakan peluang bagi industri semikonduktor.

Ekspansi Alat Kreatif AI dan Tantangan

Google memperluas alat kreatif AI seperti Veo 3, Imagen 4, dan Flow untuk konsumen umum. Pasar AI global diperkirakan melonjak dari $189 miliar pada 2023 menjadi $4,8 triliun pada 2033, didorong oleh aplikasi konsumen. Penelitian Universitas Syracuse menunjukkan, 82% perusahaan menjajaki AI, dengan fokus pada aplikasi kreatif.

Baca juga: Panduan Memilih Asuransi Jiwa Terbaik untuk Masa Depan Anda

“Google’s strategy of embedding these capabilities in popular apps creates a different adoption path than specialized standalone applications,” ungkap sumber industri.

Fitur AI Overviews Google sempat menuai ejekan karena respons aneh, seperti saran lem tidak beracun untuk pizza atau makan batu setiap hari, yang disebut juru bicara Google sebagai “contoh terisolasi.”

Pichai menyatakan, “Ini adalah salah satu peluncuran paling sukses dalam pencarian selama dekade terakhir,” dengan 1,5 miliar penggunaan bulanan di lebih dari 200 negara, mendorong lebih dari 10% pertumbuhan pertanyaan di AS dan India.

Hambatan Hukum dan Persaingan

Google menghadapi pertarungan hukum di AS terkait monopoli pencarian, yang dapat memengaruhi model bisnisnya. Upaya mengejar ChatGPT dan layanan AI lain juga menantang dominasi pencarian Google, yang menyumbang sebagian besar pendapatannya.

Baca Juga : Amankan Masa Depan dengan Asuransi Jiwa

Facebook Comments

- Advertisement -
- Advertisement -