JAKARTA | KABASUMBAR.NET – DPN LKPHI menyampaikan ucapan dukacita yang mendalam atas Tragedi Stadion Kanjuruhan yang terjadi pada Sabtu malam, 1 Oktober 2022, yang mengakibatkan ratusan orang meninggal dan ratusan lainnya harus dirawat di beberapa Rumah Sakit di Jawa Timur.
Hal ini disampaikan langsung oleh Direktur Eksekutif Dewan Pimpinan Nasional Lembaga Kajian dan Peduli Hukum Indonesia (DPN LKPHI) Ismail Marasabessy, melalui pesan WhatsApp, Selasa 4 Oktober 2022.
“Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Kami segenap Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Kajian dan Peduli Hukum Indonesia Turut berdukacita yang sedalam-dalamnya atas meninggal saudara-saudara kita dalam kejadian kerusuhan di Stadiun Sepak Bola Kanjuruhan Malang Jawa Timur,” ungkap Ismail.
Baca Juga: 2 Oknum Polisi yang Jilat Kue HUT TNI, Resmi Dipecat
Direktur Eksekutif Dewan Pimpinan Nasional Lembaga Kajian dan Peduli Hukum Indonesia (DPN LKPHI) Ismail Marasabessy meminta Kapolda Jawa timur Irjen Pol Nico Afianta melakukan penyelidikan secara tuntas penyebab kasus kerusuhan suporter sepakbola di Stadion Kanjuruhan Malang.
“Kami mendukung Kapolda mengusut tuntas kasus ini,” kata Ismail.
Selain meminta aparat Penegak hukum untuk bertindak, DPN LKPHI juga mengapresiasi langkah Menkopolhukam yang membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF).
Baca Juga: Keputusan Febri Diansyah Menjadi Pengacara PC Merupakan Pilihan Profesional
Ia menilai, dengan adanya tim tersebut tentu akan memastikan penegakan hukum berjalan secara transparan, objektif dan berkeadilan.
“Kolaborasi tim TGIPF dengan aparat tentu akan semakin percepat kasus ini diungkap,” ujar Direktur DPN LKPHI.
Ia menambahkan, keseriusan Polda dalam mengusut kasus ini secara terang berderang telah tampak dari pelbagai langkah, melalui kebijakan yang Konsisten dan sejalan dengan arahan Kapolri.
Baca Juga: Dirut PLN: 66 SPKLU Khusus Disiapkan untuk Sambut Delegasi G20
LKPHI juga ikut mendorong agar Pemerintah bersama-sama dengan PSSI melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap olahraga sepakbola.
“Kami berharap tragedi semacam ini menjadi yang terakhir dan ada evaluasi yang menyeluruh terhadap persepakbolaan Indonesia, sehingga tidak terjadi lagi tragedi yang sama di masa akan datang,” harapnya.
Marasabessy juga berharap, seluruh keluarga yang di tinggalkan oleh anak saudara mereka dapat diterima dengan hati yang lapang.
“Kita mendoakan semoga mereka semua di tempatkan di surga Allah, Tuhan yang maga Esa,” pungkas Ismail.
Sebagai informasi, peristiwa Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang, Provinsi Jawa Timur, terjadi pada Sabtu malam, 1 Oktober 2022. Pertandingan BRI Liga 1 antara Arema FC Vs Persebaya Surabaya dengan skor 2 : 3. Kekalahan Arema FC itu pun memicu kekesalan Suporter Arema FC, hingga turun ke Lapangan Sepakbola dan Polisi pun melepaskan gas air mata ke Tribun Suporter Arema FC.
Editor: Santo318
Baca Juga: Kapolri: Ada 6 Tersangka Tragedi Kanjuruhan
Facebook Comments