Perahu Tambangan yang tenggelam di Sungai Brantas, seharusnya menjadi momentum pemda (pemerintah daerah), untuk membenahi moda transportasi rakyat, dan melindungi keselamatan penumpang.
“Kejadian tersebut adalah pelajaran berharga dan menjadi momentum para pihak terkait (pemda) untuk melakukan pembenahan terkait keamanan transportasi umum,” kata LaNyalla, Senin (27/3/2023).
Tenggelamnya perahu tambangan di Sungai Brantas, di kawasan Jalan Mastrip Kemlaten, Karang Pilang, Surabaya, mendapat perhatian serius Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti.
Kecelakaan moda transportasi, baik darat, laut dan udara, menurut LaNyalla, harusnya menjadi perhatian dan tidak boleh dibiarkan begitu saja.
Pihak kepolisian dan dinas terkait, sebaiknya mencari tahu penyebab setiap kecelakaan sebagai bahan evaluasi agar kejadian serupa tidak terulang.
“Termasuk insiden tenggelamnya perahu di Surabaya, tidak bisa dipandang sepele, karena terulang lagi,” tukas LaNyalla.
“Sayangnya kejadian-kejadian seperti itu dianggap biasa, dan kemudian menghilang”, keluhnya.
“Padahal harusnya dijadikan landasan suatu kebijakan dalam hal keselamatan dan keamanan masyarakat saat menggunakan transportasi umum,” imbuh dia.
LaNyalla juga berpesan kepada para pengelola moda transportasi umum untuk secara rutin melakukan pengecekan modanya masing-masing sebelum dioperasikan.
“Apapun moda transportasinya, saya mengingatkan agar selalu melakukan perawatan dengan baik”, kata LaNyalla.
“Kemudian melakukan pengecekan sebelum beroperasi. Jangan lupa peralatan safety. Dan terpenting lagi penumpang tidak boleh melebihi kapasitas,” pesannya.(*)
Editor: Khairul Ramadan
Facebook Comments