KabaSumbar – Saham PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) dan anak usahanya, PT Adaro Andalan Indonesia (AADI), mencatat kenaikan signifikan pada perdagangan Senin (19/5/2025).
Lonjakan saham ADRO ini didorong oleh aksi korporasi pembelian kembali (buyback) saham senilai Rp 4 triliun serta rekomendasi beli dari Mandiri Sekuritas untuk saham ADRO.
Kinerja Saham ADRO dan AADI
Pada penutupan perdagangan Senin (19/5/2025), saham ADRO melonjak 7,91% ke level Rp 2.320 per saham, dengan volume transaksi mencapai 345,03 juta saham, frekuensi 68.297 kali, dan nilai transaksi Rp 802,3 miliar.
Sementara itu, saham AADI naik 6,51% ke Rp 7.775 per saham. Dalam sepekan terakhir, saham ADRO milik Garibaldi “Boy” Thohir ini telah melesat 25,07%, termasuk kenaikan 12,27% pada perdagangan Jumat (16/5/2025).
Baca juga: Panduan Memilih Asuransi Jiwa Terbaik untuk Masa Depan Anda
Aksi Buyback ADRO
Aksi buyback saham ADRO menjadi pendorong utama kenaikan ini. Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ADRO mengumumkan program buyback dengan alokasi dana maksimal Rp 4 triliun, berlangsung dari 16 Mei 2025 hingga 2 Juni 2025.
Program ini sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 13 Tahun 2023 dan kebijakan OJK tertanggal 18 Maret 2025 Nomor S-17/D.04/2025 tentang Kebijakan Pelaksanaan Pembelian Kembali Saham oleh Perusahaan Terbuka dalam Kondisi Pasar yang Berfluktuasi Secara Signifikan.
“Pembelian Kembali Saham Berdasarkan POJK 13 akan dilakukan melalui BEI dan secara bertahap terhitung sejak tanggal 16 Mei 2025 sampai dengan selambatnya tanggal 2 Juni 2025,” tulis ADRO dalam prospektus buyback yang diterbitkan di keterbukaan informasi BEI, dikutip CNBC Indonesia, Senin (19/5/2025).
Baca Juga : Amankan Masa Depan dengan Asuransi Jiwa
Rekomendasi Beli untuk ADRO
Selain itu, Mandiri Sekuritas merekomendasikan beli saham ADRO untuk swing trade (3-10 hari) pada perdagangan 20 Mei 2025. Broker tersebut menyarankan masuk di harga Rp 2.320 dengan target harga Rp 2.500 dan stop loss di Rp 2.230. “Long white candle (19/5/2025) hari ke-1,” jelas Mandiri Sekuritas dalam keterangan analisisnya.
Faktor Eksternal dan Pengaruh AADI
Lonjakan saham AADI sendiri didorong oleh penguatan saham induknya, ADRO. Kenaikan ini terjadi meskipun harga batu bara mengalami tekanan akibat penurunan impor dari India, salah satu pengimpor terbesar dunia.
Merujuk data Refinitiv, harga batu bara ICE Newcastle kontrak Juni pada Jumat (16/5/2025) ditutup turun 0,29% di level US$101,6 per ton. Dalam sepekan, harga batu bara terkoreksi 2,26%, dari US$103,95 per ton pada 9 Mei 2025 menjadi US$101,6 per ton pada 16 Mei 2025, setelah dua pekan sebelumnya mengalami kenaikan beruntun.
Dengan performa saham ADRO yang terus menarik perhatian investor, peluang investasi di sektor ini masih terbuka lebar. Untuk informasi terkini seputar pergerakan saham ADRO dan berita ekonomi lainnya, kunjungi kabasumbar.net dan ikuti perkembangan terbaru di pasar modal.
Baca Juga : Pi Network Kripto: Peluang Emas atau Kontroversi Penipuan?
Facebook Comments