Beranda Politik Duo Dedengkot Payakumbuh Himbau, “Pilihlah Paslon PAD dan Berakhlak”

Duo Dedengkot Payakumbuh Himbau, “Pilihlah Paslon PAD dan Berakhlak”

Payakumbuh |kabasumbar.net- Sepertinya menyikapi konstestasi Pemilihan Kepala Daerah ( Pilkada ) serentak 27 November 2024 tidak lama lagi, dedengkot tokoh masyarakat Kota Payakumbuh, mencoba himbau/ bangunkan fikiran serta pilihan dunsanaknya yang tersebar di nagari Koto Nan Ompek, Koto Nan Godang, Lamposi Tigo Nagari, Payobasung, Aia Tabik, Aua Kuniang dan Limbukan, agar jatuhkan pilihan kepada paslon pemimpin selain berasal dari putra asli daerah ( PAD ), mapan, berakhlak serta berpendidikan yang mumpuni, yakni pasangan calon H. Almaisyar Dt. Bangso Dirajo Nan Kuniang dan H. Joni Hendri.

Seperti halnya, dedengkot tokoh masyarakat, selain aktif diberbagai organisasi, juga putra asli Koto Nan Gadang, Armi Kalis paparkan dari 5 Paslon kini berlaga perebutkan kursi kepemimpinan Kota Payakumbuh 2024- 2029 mendatang, dirinya menjatuhkan pilihan terhadap pasangan calon H.Almaisyar Dt. Bangso Dirajo Nan Kuniang dan H. Joni Hendri.

Armi Khalis, Tokoh masyarakat Koto Nan Godang Payakumbuh Utara ( Foto. Istimewa )

Dipaparkan Armi, kenapa memilih paslon yang sama- sama putra asli daerah ?. Tak lain, buya Armi menilik pendidikan baik H. Almaisyar Dt. Bangso Dirajo Nan Kuniang serta pasangannya sama sama miliki latar belakang pendidikan Master ( S2 ).

Disisi lain, diketahui miliki akhlak baik, dermawan, sama- sama sudah mapan, baik dari sisi ekonomi, sehingga diyakini tidak akan memanfaatkan jabatan buat cari kekayaan/ memperkaya diri dan kelompoknya. Artinya juga kecil kemungkinan buat mereka untuk korupsi..

H.Almaisyar Dt.Bangso Dirajo Nan Kuniang memiliki basis primordial yang kuat sebagai niniak mamak dan anak nagori Koto Nan Ompek dari pasukuan Simabua. Hal serupa sosok H.Joni Hendri yang besar di Istano Dt. Mantiko Alam di Koto Baru Balai Janggo Koto Nan Godang.

Buya Armi, menatap kebelakang, dimana Payakumbuh 10 Nagori, ketika priode 2002-2012 di lpimpin Yosrizal Zein, putra Nagari Tiaka Payobasung. Terus rentang waktu priode tahun 2012-2022 dipercayakan kepada Reza Falevi putra Koto Nan Godang, seyogyanya priode tahun 2024..2034, Insyaallah giliran putra Koto Nan Ompek, H.Almaisyar Dt.Bangso Dirajo Nan Kuniang bersama H.Joni Hendri putra Koto Nan Godang, harapnya.

Harapan buya terhadap dunsanaknya yang tersebar di 47 Kelurahan, bahwa sampai 2022 tak pelak Kepala Daerah Payakumbuh. Pendiikannya sama sama Master. Kedepannya Insyah Allah kembali di pimpin pasangan Walikota yang juga miliki pendidikan Master ( S2 ). Seyogyanya Payakumbuh jangan sampai downgrade, dipimpin oleh walikota sebatas S1, apalagi S1 nya kuliah sore atau kuliah malam, mau diapakan kota Payakumbuh ini, ungkap Armi.

Yalmon Sastra, Tokoh masyarakat Koto Baru Payobasung, Kec. Payakumbuh Timur ( Foto. Istimewa )

Senada pokok fikiran Armi Khalis sangat di dukung oleh Yalmon Sastra, dedengkot tokoh masyarakat Koto Baru Payobasung Kec. Payakumbuh Timur, kenapa mesti putra asli daerah. Soalnya diera
otonomi daerah seolah- olah memberikan hak istimewa kepada putra asli daerah untuk memimpin daerahnya sendiri, demikian celetuk Yalmon.

Sumatera Barat negeri Adat yang menganut sistem matriakat serta bernasab suku ke ibu. Jika ibu kita asalnya Pariaman, maka secara adat kita adalah anak keturunan Pariaman. Dimanapun kita berada di penjuru dunia ini, demikian juga berlaku untuk semua daerah.

Seyogya, demikian pula Payokumbuh, putra daerahnya jadi Walikota. Tidak mungkin orang Payokumbuah jadi walikota Bukit Tinggi.. atau jadi Walikota Pariaman atau Solok, Padang Panjang.. atau jadi Bupati Agam, Bupati Pasaman serta Bupati Tanah Datar, tanya sosok yang telah malang melintang usahanya di Asia Tenggara ini.

Ihwalnya, warga minangkabau berharap yang jadi bupati/walikota adalah putra asli daerahnya. Akan muncul pernyataan spontan anak nagori masing- masing daerah kabupaten/kota bila yang muncul pemimpin bukan putra asli daerah, ungkap Yalmom

inilah fakta dan realitas politik diranah minang sebagai nagari adat. Sekali lagi primordial terkait Putra Asli Daerah, adalah suatu fakta dan realita politik yang berkembang di lingkaran pilkada bupati dan walikota. Sekali lagi khusus hanya untuk pilkada, himbaunya.

Jadi Primordial dalam Pilkada kenapa mesti Putra Asli Daerah ( PAD ) adalah sebuah realitas politik yang berkembang di Sumatera Barat. Dari 19 Kabupaten dan Kota hanya kota Padang lah satu- satunya kota yang tidak bisa bermain di isu Putra Asli Daerah, kerena Padang adalah daerah urban, daerah pelabuhan dan pusat pemerintahan provinsi yang di huni oleh 3 suku besar Pasisia, Pariaman dan Solok, pungkasnya. ( panji )

Facebook Comments