Warga Tanjung Balit Rimbo Data, Kec. Pangkalan Koto Baru Kab. Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat, protes dan kecam pelayanan Puskesmas Rimbo Data, karena telat berikan pertolongan medis terhadap korban gantung diri, Jum’at, 2/6 siang akhirnya meninggal.
Sepertinya, nyawa Geri Roy, 28 tahun, warga Jorong Panang Nagari Tanjung Balit Kec. Pangkalan Koto Baru, Kab. Lima Puluh Kota, Jum’at, 2/6 lalu masih bisa diselamatkan, bila petugas medis Puskesmas Rimbo Data menjalankan tugasnya sesuai tupoksi.
Pasalnya, pada Jum’at, 2/6 siang kejadian yang menggegerkan warga Tanjung Balit Rimbo Data itu, pemuda lajang tersebut Geri (28) di tunggu-tunggu sahabatnya Mul (28) pamit mandi, ternyata lakukan bunuh diri (didapati gantung diri- red).
Menurut penuturan Nando (27), masih saudaranya, Geri kedatangan temannya Mul, ia dan Geri berencana akan pergi keluar bersama, katanya pamit mandi, namun hampir satu jam ditunggu-tunggu Mul, namun Geri tidak keluar dari kamar mandi.
Karena khawatir terjadi apa- apa, Mul berusaha mengintip apa gerangan yang tengah dilakukan temannya (Geri) sekian lama di dalam kamar mandi di rumah orang tuanya itu.
Karena merasa curiga, Mul berusaha menghampiri kamar mandi, lalu memanggil korban, Beberapa kali dipanggil, tidak ada jawaban. Lantas Mul naik dan mengintip dari lubang ventilase pintu kamar mandi tersebut.
Mul kaget karena melihat korban sudah tergantung dalam kamar mandi, lantas memberi tahu tetangga.
Datanglah seorang tetangganya Miswal (46), dan beberapa orang ibu tetangga korban dan warga.
Miswal mendobrak pintu kamar mandi di bantu Mul dan menurunkankan korban dan membawa korban ke Puskesmas terdekat untuk pertolongan medis.
Di UGD, Puskesmas Rimbo Data, karena nadi korban masih berdenyut, katanya.
Tapi malangnya, korban sesampai di Puskesmas, petugas medis/dokter tidak ada yang stand by.
Sedangkan dokter yang bertugas di Puskesmas Tanjung Bolik itu adalah dokter Diki, sekaligus sebagai Kapus di Rimbodata itu, tidak berada di tempat.
Menurut sumber, bahwa dokter Diki berdomisili di Manggilang (18 km), dan ditelepon, baru datang satu jam setelah itu.
Karena lambatnya pertolongan penanganan medis terhadap korban, akhirnya nyawa Geri tidak bisa diselamatkan, ujar Nando.
Dt. Malin Bitua, Mamak dari korban, terlihat geram atas kinerja petugas medis Puskesmas Rimbo Data itu, mengutuk keras atas tugas tim medis.
“Bila petugas Puskesmas tidak mampu melayani masyarakat Tanjung Balit, lebih baik mengundurkan diri dan pindah saja dari Puskesmas ini”, kecamnya.
Bayangkan saja saya menunggu dokter dari pukul 16:09 Wib, sementara dokter baru datang pukul:17:36.wib. ujarnya.
Sementara, Kanit Reskrim Polsek Pangkalan, Aipda Lesbon, mengungkapkan bahwa hasil visum, dr Diki, korban meninggal murni bunuh diri.
Karena hasil visum at revertum, ada cairan di kemaluan korban. Hal tersebur biasanya setiap korban gantung diri pasti mengeluarkan cairan dari kemaluannya.
Kanit muda ini juga menuturkan, sampai saat ini belum ada laporan dari pihak keluarga pada kepolisian apa penyebab korban mengapa korban sampai bunuh diri, kita menunggu hasil laporan dari pihak keluarga, pungkasnya. ( EY )
Facebook Comments