Limapuluh-kota Sumatera Barat – Safni Sikumbang, bukanlah tokoh politik atau birokrat. Dia tidak juga person yang berprofesi jurnalis, apalagi seorang akademisi. Namun lelaki asal Sariak Laweh Kecamatan Akabiluru ini menaruh perhatian terhadap literasi Digital di Kabupaten Limapuluh-Kota Sumbar.
Perhatian Safni Sikumbang itu ditandai dengan penyelenggaraan Pelatihan Jurnalistik Dasar. I untuk anak nagari Kabupaten Limapuluh-kota. Tidak tanggung-tanggung, Ia melaksanakan pelatihan itu bersama Dewan Pengurus Pusat Praktisi Media Indonesia (DPP- SPMI ).
Pelatihan yang menyajikan materi pengetahuan dan praktek Jurnalistik, Audio Visual ( Video ) dan Voice Over diselenggrakan selama tiga hari, siang dan malam di Aula kantor Camat Akabiluru Kabupaten Limapuluh-Kota dan rumah Safni Sikumbang di Sariak laweh, (2 – 4 Februari 2024 ).
Keseriusannya membina 38 orang anak-anak muda nagari ditandai dengan menghadirkan instruktur berkelas dunia dan nasional. Instruktur yang diundang Safni Sikumbang antara lain Yurnaldi Paduka Raja, mantan wartawan Kompas – yang telah bertugas di sejumlah besar negara dan daerah- daerah konflik di Indonesia.
Materi pelatihan yang menyajikan pengetahuan Jurnalistik, Audio Visual ( Video ), Voice Over dan Etika Jurnalistik itu mendapat perhatian dan minat yang tinggi dari peserta. Antusias peserta ditandai dengan serentatan pertanyaan yang dilempar pada ke empat instruktur saat diskusi pada malam harinya. Diskusi dilakukan di rumah Safni, karena sebagian peserta diinapkan di sana.
Selain Yurnaldi, dalam pelatihan itu Safni Sikumbang juga menghadirkan Edi Anwar Asfar ( Ketua Umum DPP-SPMI, Asesor BNSP dari LSP-Pers Indonesia, Pemred media online ) dan Fuaddy Fuaddy Chaidir Rosha ( Profesional Voice Over Indonesia, penggiat radio komunitas dan aktivis media di studio 42C, penulis scenario films ), serta Irfan Sidik ( Conten Creator alumnus desain komunikasi visual UNP.
Pilar Demokrasi Yang Terabaikan
Wartawan Senior yang juga mantan Ketua PWI Sumbar, Drs. Yanuar Abdullah, meyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap kegiatan yang diselenggarakan Safni Sikumbang dan SPMI.
Seharusnya pelatihan semacam itu, kata Yanuar Abdulah sudah mesti dilakukan Pemkab Limapuluh-kota 5 tahun lalu, ungkapnya saat ditemui di kediamannya di Jorong Koto Kociak Kecamatan Guguak Limapuluh-kota, baru-baru ini ( 4 -2-2024 )
Jurnalistik, menurut Yanuar Abdullah merupakan suatu pengetahuan dan keterampilan yang amat diperlukan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Karena jurnalistik ( Pers ) merupakan salah satu pilar demokrasi di republik ini. Pilar Pers seyogianya harus ditegakkan secara bersamaan, selain pilar Eksekutif, Yudikatif dan Legislatif. Keempat pilar itu, kata putra luak limopuluah ini, tidak boleh diabaikan, apalagi dianak-tirikan.
Anggaran negara yang diperuntukan bagi pilar ke empat buat Pers dalam realitas objektif menurut Yanuar, jauh panggang dari api. Kehidupan Pers dibiarkan begitu saja, tanpa perhatian yang serius, baik segi pengembangan maupun pengganggarannya. Lantas timbul pertanyaan, digunakan buat apa anggaran tersebut dan kemana anggaran tersebut menguapnya ?, ucap Yan Abdullah mempertanyakan.
Tentang pentingnya Jurnalistik bagi kalangan generasi muda, Yanuar Abdullah- yang juga salah satu tokoh Budayawan Sumbar ini menjelaskan bahwa pembekalan pengetahuan dan praktek Jurnalistik itu amat diperlukan dalam membangun generasi yang cerdas, kritis dan kreatif. Profesi jurnalis ( wartawan-red ) merupakan keahlian (life skill) yang mendorong individu untuk banyak belajar dalam pelbagai hal, terutama membaca dan membaca, tukasnya.
Safni Sikumbang Dinobatkan Pelopor Literasi Digital.
Materi pelatihan yang mengolaborasikan pengetahuan Jurnalistik dengan media digital seperti , Audio Visual ( Video, Youtube, Tiktok ), Voice Over dan Etika Jurnalistik itu mendapat perhatian dan minat yang tinggi dari peserta.
Pada malam penutupan yang dilangsungkan di rumah Safni, ke empat instruktur serta segenap peserta pelatihan, bersepakat memberikan prediket kepada Safni Sikumbang sebagai Pelopor Literasi Digital Kabupaten Limapuluh-Kota. Saat prediket tersebut diutarakan pada Yanuar Abdulah, Wartawan senior yang juga budayawan itu, mengamininya. (Young Slomak )
Facebook Comments