KabaSumbar – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah pada pembukaan perdagangan Rabu ini, turun 15 poin atau 0,09% ke Rp 16.874,5 per dolar, menurut data Bloomberg. Pada sore hari, rupiah kembali melemah 12 poin, berada di level Rp 16.871,5, setelah sebelumnya turun 25 poin ke Rp 16.858,5.
Meski begitu, Lukman Leong, analis dari Doo Financial Futures, optimistis rupiah bisa menguat ke kisaran Rp 16.750-Rp 16.900, didorong kabar rencana pembicaraan antara Amerika Serikat (AS) dan China untuk meredakan ketegangan tarif.
Ketegangan Global: Harapan dari Pembicaraan AS-China dan Sikap The Fed
Lukman menjelaskan bahwa Menteri Keuangan AS, Besent, menyebut kemungkinan adanya kesepakatan dengan China dalam waktu dekat.
Ini menjadi angin segar di tengah konflik perdagangan, di mana AS menerapkan tarif hingga 245% pada produk China, termasuk tarif balasan 125%, tarif 20% untuk isu fentanil, dan tarif khusus “Section 301” antara 7,5-100%.
Sebaliknya, pada 11 April 2025, China membalas dengan tarif 125% untuk barang AS. “Tadi malam, Trump bilang tarif untuk China tidak akan setinggi 145%, tapi juga tidak nol,” kata Lukman.
Selain itu, pasar jadi lebih optimistis setelah Trump menyatakan tidak berencana memecat kepala bank sentral AS (The Fed), Jerome Powell. “Trump cuma bilang dia tidak mau memecat Powell,” ujar Lukman.
Pernyataan ini berbeda dari unggahan Trump di Truth Social pada 17 April 2025, yang menyebut, “Pemecatan Powell tidak bisa lebih cepat!” Trump juga pernah secara terbuka mengkritik Powell, terutama karena pandangan The Fed yang pesimistis soal dampak tarif besar-besaran sejak 3 April 2025. Trump ingin suku bunga diturunkan, tapi Powell menegaskan butuh kepastian lebih soal efek tarif sebelum mengambil langkah.
Tren di Asia dan Prediksi Rupiah
Rupiah tidak sendiri, mata uang Asia lain juga melemah. Yen Jepang turun 0,24%, dolar Singapura 0,06%, dolar Taiwan 0,11%, won Korea Selatan 0,33%, dan yuan China 0,01%. Indeks dolar AS naik 0,17% ke 99,08.
Ibrahim Assuaibi, pengamat valas, memperkirakan rupiah akan naik-turun tapi cenderung melemah hari ini, di kisaran Rp 16.840-Rp 16.900. Kemarin, Selasa (22/4/2025), rupiah sudah melemah 53 poin atau 0,32% ke Rp 16.859. Pagi ini, rupiah juga turun tipis 1 poin atau 0,01% ke Rp 16.861 per dolar AS.
Situasi di Dalam Negeri dan Kebijakan Bank Indonesia
Bank Indonesia (BI), dalam rapat 22-23 April 2025, memutuskan suku bunga tetap di 5,75%, dengan suku bunga deposit facility 5% dan lending facility 6,5%, karena situasi ekonomi dunia yang tidak pasti.
“Persaingan tarif antara AS dan China membuat dunia makin sulit diprediksi,” kata Ibrahim. Meskipun neraca perdagangan Indonesia surplus US$4,33 miliar pada Maret 2025, para ahli khawatir surplus ini akan mengecil karena dampak tarif Trump.
Harga Barang dan Tekanan Inflasi
Ibrahim juga mencatat harga barang di Indonesia masih terkendali, di bawah target BI, tapi ada tekanan penurunan harga sementara karena program diskon listrik sudah berakhir.
Harga barang diperkirakan akan naik perlahan setelah diskon tarif pesawat pasca-Lebaran habis. Selain itu, permintaan barang dan perjalanan masyarakat yang meningkat jelang hari raya dan libur bersama ke depan bisa mendorong kenaikan harga.
Facebook Comments