KabaSumbar – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, secara resmi membuka Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur di Bali. Kawasan ini menjadi pionir sebagai pusat layanan kesehatan di Indonesia yang menyatukan sistem medis modern dengan konsep wellness kelas dunia dalam satu ekosistem terpadu.
KEK Sanur diharapkan menjadi pilar baru dalam reformasi sistem kesehatan nasional sekaligus memperkuat posisi Bali sebagai destinasi utama wisata kesehatan (health tourism) berskala global.
Kini KEK Sanur telah resmi beroperasi dengan Bali International Hospital (BIH) sebagai fasilitas medis utamanya. Kehadiran hotel premium seperti The Meru Sanur dan Bali Beach Hotel – The Heritage Collection turut melengkapi kawasan ini dengan akomodasi berkualitas tinggi.
Konsep kawasan ini dirancang dengan memadukan teknologi kesehatan canggih, kenyamanan berstandar internasional, serta pendekatan pemulihan yang menyatu dengan budaya Bali.
Penyelesaian Masalah Sistemik Sektor Kesehatan
Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan bahwa pembangunan KEK Sanur merupakan bagian dari strategi besar Kementerian BUMN dalam menjalankan fungsi sebagai Mission-Driven Regulator—sebuah peran baru setelah disahkannya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2025.
Menurut Erick, saat ini Indonesia menghadapi masalah serius di sektor kesehatan, di mana setiap tahun sekitar dua juta warga lebih memilih berobat ke luar negeri. Hal ini menyebabkan devisa negara terkuras hingga mencapai Rp150 triliun.
“Presiden selalu mengingatkan bahwa Indonesia adalah negara besar yang harus mandiri. Namun jika rakyatnya berobat ke luar negeri, itu artinya kita belum berdiri di kaki sendiri. KEK Sanur adalah jawaban awal untuk membalikkan kondisi itu,” ujar Erick dalam pernyataan resminya, Kamis (26/6/2025).
Kolaborasi Lintas Lembaga dan Peran Strategis Danantara
Pengembangan KEK Sanur merupakan hasil kolaborasi lintas sektor di pemerintahan. Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono, berperan mempercepat proses perizinan. Di sisi lain, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mempercepat akreditasi dokter dan alat medis, sementara Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana, fokus mengembangkan aspek wisata kesehatannya.
Dalam pengelolaannya, kawasan ini dikoordinasikan oleh Danantara, sebuah entitas strategis di bawah BUMN. Dengan kepemimpinan Rosan Roeslani sebagai CEO dan Dony Oskaria sebagai COO, Danantara bertanggung jawab memastikan operasional KEK Sanur berjalan profesional, berkelanjutan, dan akuntabel.
Erick menyebut bahwa tata kelola kawasan dirancang agar bisa menciptakan nilai tambah nyata untuk negara sekaligus memberikan dampak langsung bagi masyarakat.
Wellness dan Budaya Bali Jadi Daya Tarik Unggulan
Fasilitas penginapan mewah seperti The Meru Sanur dan Bali Beach Hotel dirancang untuk memberikan pengalaman pemulihan yang menyeluruh. Dengan sentuhan budaya lokal dan layanan wellness yang menyatu, pasien dan wisatawan dapat menikmati suasana Bali sambil menjalani proses penyembuhan fisik, mental, dan spiritual.
Harapan untuk Direplikasi di Daerah Lain
Erick menyatakan bahwa kesuksesan KEK Sanur diharapkan menjadi model yang dapat ditiru di wilayah lain di Indonesia. Dengan sinergi pemerintah, BUMN, dan sektor swasta, KEK serupa bisa dikembangkan guna memperluas akses terhadap layanan kesehatan berkualitas tinggi.
“Melalui kolaborasi lintas sektor seperti ini, kita tidak hanya memperkuat layanan kesehatan nasional, tetapi juga menyiapkan Indonesia menjadi pemain penting dalam industri kesehatan global,” tutup Erick.

Facebook Comments