BerandaLiputan KhususPeranan Jend.TNI. Achmad Yani dan SOKSI Dalam Rangka Peringati Hari Kesaktian Pancasila

Peranan Jend.TNI. Achmad Yani dan SOKSI Dalam Rangka Peringati Hari Kesaktian Pancasila

[Ket.Gambar : Tampak Foto Bersama, Ist]

Jakarta|KABASUMBAR.NET – Dalam rangka memperingati Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh pada Hari Sabtu tanggal 01 Oktober 2022, sekitar Pukul 14.00 Wib Dewan Pimpinan Nasional Serikat Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) dipimpin Ir Ali Wongso Sinaga berkunjung ke kediaman alm. Jenderal (Anumerta) TNI AD Ahmad Yani semasa hidupnya di Jl Lembang No.67, Jakarta Pusat.

Saat ini rumah tersebut telah menjadi museum Sasmita Loka Ahmad Yani. “Bang Ali didampingi 6 Depinas SOKSI yang terdiri dari Waketum Viktor Nadapdap, Sekjen Riko Heryanto, Wasekjen Syahrir, Ketua Arvi Jatmiko, Ketua Retty Astrid Esther, Ketua Neil Sadek, dan Sekjen Fokusmaker Prasetyo Wibowo,” ujarnya.

Neil Sadek menyampaikan, bahwa ada puluhan kader SOKSI dan Organisasi Sayap/lembaga SOKSI dari Kantor Depinas SOKSI (Pusat) ingin turut hadir berkunjung disini, “Namun karena peraturan protokol museum yang tidak boleh banyak, maka Sekjen Riko Heryanto hanya menyiapkan hanya 6 pengurus saja yang mendampingi Ketum Bang Ali pada hari ini, namun hari ini sangat istimewa sebab SOKSI diterima secara langsung oleh Ibu Amelia Achmad Yani ex. Duta Besar Bosnia Herzegovina yang notabene Puteri dari Sang Pahlawan Revolusi, didampingi oleh Bapak Susilo, susul Neil,” paparnya.

Tampak pertemuan di sebuah meja persegi empat yang berada dalam ruangan tengah, Pengurus SOKSI disuguhi kopi dan kue-kue tradisional, Ibu Amelia berkata “di meja inilah Bapak (Jenderal A.Yani) dan ibu (Yayu Rulia Sutowiryo) bersantap makan bersama kami anak-anaknya melingkari meja ini diantaranya Amelia Achmad Yani, Untung Mufreni, Irawan Sura Eddy dan saudara saya yang lain, piring makan dan gelas sering bertumpuk di atas meja ini, rumah ini tidak pernah sepi dari segala lapisan masyarakat mulai dari Anggota TNI AD, Pelajar, Mahasiswa, Karyawan, Aktivis SOKSI, serta lapisan rakyat lainnya, termasuk “Pendiri SOKSI” Mayor TNI AD Suhardiman yang disayang Bapak sering kesini,” tukasnya.

Seorang petugas pemandu yang mengantar berkeliling Pengurus SOKSI menceritakan bahwa Pasukan Cakrabirawa memasuki rumah ini bukan dari pintu depan rumah, akan tetapi dari belakang sebelah kanan, mereka masuk sambil berteriak-teriak dan membentak isi rumah, hingga Bapak terbangun dari tidurnya dalam keadaan masih memakai kemeja piyama tidur berusaha menghampiri pasukan pengkhianat tersebut, bahkan pada saat Bapak minta mandi terlebih dahulu saja tidak boleh, karena itulah Bapak sempat mengayunkan tinjunya kesalah satu pengkhianat, kemudian Bapak dibawa keluar rumah, kemudian Ibu Amelia menambahkan bahwa kami anak-anaknya berusaha mengejar Bapak keluar dari pintu belakang namun tidak bisa karena Bapak sudah diseret-seret di atas batu kerikil yang tajam di depan rumah kemudian diangkut ke atas kendaraan dengan bersimbah darah, kemudian diketahui Bapak dibawa dan dikumpulkan bersama 5 Jenderal lainnya di Lubang Buaya yaitu terdiri dari Mayor Jenderal Siwondo Parman atau dikenal sebagai S. Parman (lahir di Wonosobo, 14 Agustus 1918), Brigjen TNI Donald Isaac Pandjaitan atau D.I. Pandjaitan. (lahir di Balige, Sumatera Utara 9 Juni 1925), Mayor Jenderal TNI Mas Tirtodarmo Haryono atau dikenal sebagai MT Haryono (lahir di Surabaya, 20 Januari 1924), Mayjen R. Suprapto. Mayjen R. Suprapto (lahir di Purwokerto, Jawa Tengah, 20 Juni 1920), Mayor Jenderal TNI Sutoyo Siswomiharjo (lahir di Purworejo, Jawa Tengah, 28 Agustus 1922).

Pada kesempatan tersebut, Ketum SOKSI, Ir Ali Wongso Sinaga menyampaikan beberapa catatan sejarah riwayat berdirinya SOKSI dan peranan Jenderal Anumerta TNI AD Ahmad Yani dalam pergerakan perjuangan SOKSI yang sangat luar biasa, karena itulah SOKSI tidaklah dapat dipisahkan dari TNI AD, secara ringkas SOKSI dikenal dengan nama PKPN (Persatuan Karyawan Perusahaan Negara) yang dibentuk oleh Suhardiman pada tanggal 20 Mei 1960.

Saat itu Mayor TNI Suhardiman menjabat Sekretaris Badan Nasionalisasi (BANAS) yang dibentuk Bung Karno untuk menyelamatkan aset-aset nasional yang pernah dikuasai oleh Pemerintahan Hindia Belanda selama 3 abad lamanya, sedangkan Ketua BANAS dijabat oleh Mayjend TNI Suprayogi, sekalipun Suhardiman berpangkat hanya seorang Mayor namun beliau memiliki kejeniusan dalam berpolitik, Suhardiman melahirkan suatu yang sangat brilyan yaitu “Manusia Karya” atau “Manusia Indonesia Baru” yang dapat menegakkan NKRI berdasarkan Pancasila sesuai alinea ke-4 Pembukaan UUD 1945 sekaligus mengimbangi dan menandingi PKI, serta seluruh jajarannya.

Bang Ali Wongso melanjutkan kisah sejarah, bahwa tanggal 2 Desember 1962, PKI mulai menggulirkan isu Angkatan Kelima yang akan mempersenjatai Buruh dan Petani dengan dalih untuk membantu ABRI menghadapi Ancaman Nekolim dan Konfrontasi Malaysia, namun ide dan tuntutan PKI ini langsung ditentang keras oleh SOKSI dan TNI AD, karena ide Angkatan Kelima itu amat berbahaya bagi negara bangsa yang merupakan taktik untuk memenangkan strategi PKI kelak akan menguasai Indonesia, lalu akan menggantikan ideologi Pancasila dengan Komunisme, karena kesadaran itulah SOKSI harus menolaknya dengan tegas dan terbuka, kemudian pada bulan Desember 1962 Menteri Panglima Angkatan Darat Letjen TNI Ahmad Yani merestui dan mendukung perubahan nama PKPN menjadi SOKSI (Sentral Organisasi Karyawan Sosialis Indonesia), kemudian pada 23-29 November 1964 diselenggarakan Musyawarah Kerja Nasional II SOKSI dan Pekan Indoktrinasi SOKSI di Lembang Bandung, Menpangad Jenderal TNI A. Yani memberikan arahan dan motivasi perjuangan di dalam pidatonya : “SOKSI maju terus memperjuangkan cita-citamu. Jangan mundur, Angkatan Bersenjata tahu apa yang saudara-saudara perjuangkan.” karena itulah slogan SOKSI dikenal dengan “Maju Terus Pantang Mundur” hingga saat ini.

Diujung pertemuan bersejarah ini, Bang Ali Wongso menyampaikan bahwa bahwa Suhardiman pernah menyampaikan kepadanya secara langsung bahwa Tokoh PENDIRI UTAMA SOKSI adalah Jenderal Anumerta TNI AD AHMAD YANI, dan karena itulah maka sebagai wujud kecintaan dan penghargaan yang begitu besar SOKSI kepada Sang Pahlawan Revolusi sekaligus PENDIRI UTAMA SOKSI dan kepada putera-puterinya, maka Ketum SOKSI Ir Ali Wongso Sinaga meminta kepada Ibu AMELIA AHMAD YANI untuk menjadi Ketua Dewan Kehormatan Depinas SOKSI dibawah kepemimpinan Ir Ali Wongso Sinaga, dan Ibu AMELIA berkenan hadir pada Acara Munas SOKSI XI pada bulan Desember 2022 nanti.(Bar)

Facebook Comments

- Advertisement -
- Advertisement -