BerandaKesehatanPenyebab Penggumpalan Darah Otak pada Usia Muda.

Penyebab Penggumpalan Darah Otak pada Usia Muda.

KabaSumbar.net – Model Hailey Bieber mengaku mengalami penggumpalan darah di otak. Ia mengalami gejala seperti stroke. Dokter mengatakan itu adalah bekuan darah yang sangat kecil ke otaknya yang mengakibatkan kekurangan oksigen.

Menurut Hailey, penggumpalan darah yang membuat gejala stroke itu dirasakan saat sedang sarapan bersama suaminya, Justin Bieber, pada Kamis pekan lalu. Dia tiba-tiba mulai mengalami gejala seperti stroke dan dilarikan ke rumah sakit.

Di rumah sakit dokter menemukan bahwa model berusia 25 tahun itu menderita penggumpalan darah yang sangat kecil.  Gumpalan itu  menyebabkan otaknya kekurangan oksigen.  Tubuh Hailey mampu mengeluarkan gumpalan darah dengan sendirinya, dan dia sembuh sepenuhnya dalam beberapa jam.

Gejala seperti Hailey Menurut Shazam Hussain, direktur Pusat Serebrovaskular di Cleveland Clinic, Amerika Serikat,  terjadi penggumpalan darah itu karena beberapa alasan, baik lingkungan dan genetic

Banyak orang muda yang mengalami stroke. Kami akan mencari tau hal-hal yang menyebabkan darah mereka memiliki kecenderungan untuk menggumpal. Penyebabnya itu  bisa faktor turun temurun dan diturunkan dalam keluarga mereka,” kata dia kepada People, Senin, 14 Maret 2022.

Dengan demikian  penting untuk mengetahui Kesehatan kita dan faktor risiko potensial apa pun yang mungkin dimiliki untuk stroke, seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, kesulitan dengan gula.

Biasanya , kata Hussain penyebab gumpalan darah bergerak ke otak karena tersumbatnya pembuluh darah pada suatu tempat di tubuh manusia, seperti pembuluh darah di leher  atau langsung dari jantung, .

Otak adalah organ yang paling sensitif terhadap kekurangan aliran darah tersebut. Fungsi otak akan mati apabila kekurangan oksigen. Dan ini menjadi penyebab gejala stroke

Gejala-gejala tersebut dapat ditemukan dengan akronim BE FAST — B untuk keseimbangan, E untuk mata dan gangguan penglihatan, F untuk wajah terkulai, A untuk kelemahan lengan atau anggota badan, S untuk kesulitan berbicara dan T untuk waktu. Jika mengalami hal itu, segera ke rumah sakit atau telepon nomor darurat.

“Otak sangat sensitif terhadap kurangnya aliran darah dan manusia  kehilangan sekitar 2 juta sel otak per menit. Jadi sangat penting untuk mendapatkan bantuan medis segera,” ujar Hussain.

Dalam kasus Hailey, dia bisa mengeluarkan bekuan darahnya sendiri karena mungkin gumpalannya kecil. “Jika itu gumpalan kecil,  ia bisa menghilang dengan sendirinya dan tidak meninggalkan masalah yang berkepanjangan,” kata Hussain.

Tapi jika tidak   menhilang dengan sendirinya, biasanya dokter memberikan obat penghilang gumpalan untuk melarutkan gumpalan dalam 4,5 jam pertama setelah stroke. Untuk gumpalan yang lebih besar mereka akan melakukan trombektomi dan mengeluarkan gumpalan melalui pembuluh darah.

Insiden seperti Hailey biasanya disebut stroke mini atau serangan iskemik transien (TIA). “Itu berarti ada gumpalan darah. Gumpalan itu larut sepenuhnya dan orang tersebut benar-benar seratus persen kembali normal,” kata Hussain. Namun, jika MRI menunjukkan cedera pada otak, maka itu menjadi stroke penuh.

Situasi seperti model Hailey Baldwin itu adalah sesuatu yang harus diwaspadai setiap orang, baik tua maupun muda, kata Hussain.

“Kita menganggap stroke sebagai sesuatu yang terjadi pada usia yang lebih tua, tetapi kita sering melihat ini juga dialami pada orang yang lebih muda,” katanya.

“Umumnya ini berhubungan dengan dengan orang yang memiliki gaya hidup tidak sehat, mungkin tidak makan dengan baik atau tidak berolahraga secara teratur, bersama dengan faktor lain seperti genetika. Jadi penting agar orang tidak hanya menganggapnya sebagai sesuatu yang terjadi pada orang tua. . Jika lebih muda dan memiliki gejala-gejala itu, harus pergi ke rumah sakit.”

Hussain juga mencatat bahwa penyakit COVID-19 telah terbukti menyebabkan pembekuan darah, untungnya kebanyakan orang tidak mengalami masalah itu.

Sebagaimana halnya yang dialamai Hailey Bieber, siapa pun dapat mengalami risiko stroke atau pembekuan darah. Melakukan pemeriksaan rutin ke dokter adalah kuncinya.

Pastikan tidak memiliki tekanan darah tinggi, tetap menjalani diet sehat, berolahraga, dan menjaga kolesterol tetap terkendali, kata Hussain.

Satu hal lagi yang penting, berhentilah merokok. “Merokok adalah faktor risiko utama lainnya – tidak ada alasan bagus untuk merokok,” kata dia.

Facebook Comments

- Advertisement -
Must Read
- Advertisement -
Related News