BerandaDaerahOperasi Ketupat Singgalang 2025 Berjaya, Jumlah Pemudik Anjlok Tajam

Operasi Ketupat Singgalang 2025 Berjaya, Jumlah Pemudik Anjlok Tajam

KabaSumbar – Pelaksanaan Operasi Ketupat Singgalang 2025, yang berlangsung dari 26 Maret hingga 8 April 2025, dinilai sukses dengan kelancaran arus lalu lintas di berbagai jalur utama Sumatera Barat. Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Sumbar Kombes Pol Dwi Nur Setiawan, bersama Kepala Bidang Humas Kombes Pol Susmelawati Rosya, memaparkan hasil operasi tersebut dalam jumpa pers di Mapolda Sumbar pada Kamis (10/4/2025).

Kombes Dwi menjelaskan bahwa selama operasi, jalur strategis seperti Sitinjau Lauik dan Padang-Bukittinggi tidak mengalami hambatan berarti. Namun, lonjakan kendaraan terjadi pada hari kedua hingga keempat pasca-Idul Fitri, yakni 4–6 April 2025, akibat tingginya minat masyarakat berwisata di rute Padang-Bukittinggi. “Kami juga mencatat kemacetan di SPBU Sincincin karena antrean pengisian bahan bakar yang meluber hingga ke jalan raya,” ungkapnya.

Pemudik Menurun Hingga 50 Persen

Ditlantas Polda Sumbar melaporkan penurunan drastis jumlah kendaraan pemudik yang masuk ke Sumatera Barat pada Operasi Ketupat Singgalang 2025. Total kendaraan hanya mencapai 47 ribu unit, anjlok sekitar 50 persen dari 83 ribu unit pada 2024. Dari jalur Riau melalui Lima Puluh Kota, tercatat 28.931 kendaraan, turun dari 45 ribu unit tahun sebelumnya. Sementara dari Dharmasraya, jumlahnya merosot dari 28 ribu menjadi 10 ribu kendaraan.

Arus kendaraan dari Bengkulu via Pesisir Selatan juga menurun selama Operasi Ketupat Singgalang 2025, hanya 2.553 unit dibandingkan 3.719 unit pada 2024. Direktur Lalu Lintas Polda Sumbar menyebut kebijakan Work From Home (WFH) dan Work From Anywhere (WFA) sejak 21 Maret 2025 sebagai penyebab utama. Kebijakan ini, yang bertepatan dengan libur sekolah, mengubah pola perjalanan mudik. Banyak masyarakat memilih mudik lebih awal sebelum puncak Lebaran.

Akibatnya, arus lalu lintas saat periode puncak Operasi Ketupat Singgalang 2025 terpantau sepi. Operasi pengamanan mudik dimulai pada 26 Maret, sehingga data kendaraan dari 21–25 Maret tidak tercatat. Padahal, rentang waktu tersebut kemungkinan menjadi periode favorit pemudik. Perubahan pola ini mencerminkan tren baru yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan mudik ke depan.

Arus Balik dan Pengaturan Lalu Lintas

Arus balik pada 4–6 April selama Operasi Ketupat Singgalang 2025 sempat memicu kepadatan, terutama pada 4 dan 5 April di wilayah Padang dan Bukittinggi, yang menjadi destinasi wisata populer. Untuk mengatasi kepadatan, polisi menerapkan sistem satu arah di jalur Padang-Bukittinggi pada 28–30 Maret 2025, yang berjalan mulus karena volume kendaraan relatif rendah.

Kecelakaan Lalu Lintas Naik

Meskipun arus lalu lintas terkendali, Operasi Ketupat Singgalang 2025 mencatat kenaikan angka kecelakaan. Sebanyak 108 insiden lalu lintas terjadi selama periode operasi, lebih banyak dibandingkan tahun lalu. “Kami akan terus memperkuat langkah pencegahan melalui patroli dan sosialisasi keselamatan berkendara,” kata Kombes Dwi.

Keberhasilan Operasi Ketupat Singgalang 2025 dalam menjaga kelancaran mudik dan balik menjadi catatan positif, meski peningkatan kecelakaan dan kepadatan di destinasi wisata tetap menjadi tantangan ke depan.

Facebook Comments

- Advertisement -
- Advertisement -