PAYAKUMBUH |kabasumbar- Sepertinya Penjabat Walikota Payakumbuh, Jasman Rizal, terkesan ” Bungkam” dan takut bersikap terhadap bawahannya, Dewi Novita, Sekretaris Satuan Polisi Pamongpraja, yang ditenggarai ” Otak ” dibalik penganiayaan berencana kepada Afis Yunanda, pada Sabtu, 9/3/2024, dini hari di lingkungan Satuan Polisi Pamong Praja (SatpolPP) Kota Payakumbuh.
Atas perlakuan penganiayaan tersebut, korban merupakan mantan atlet PON Sumbar, telah melaporkan kejadian itu ke polres setempat.
Diketahui korban bernama Afis Yunanda mendapatkan penganiayaan usai bertanding di final turnamen sepak bola di Lintau, Tanah Datar.
Menurut Afis Yunanda, dalam kronologi kejadian, berawal dari adanya cek-cok di lapangan usai Afis Yunanda ditekel, kemudian dirinya disikut Muhammad Afdal yang sama-sama bekerja di Satpol PP Payakumbuh.
“Sebagai pemain bola, hal di lapangan tentunya habis di lapangan. Namun saya dipanggil lagi di kantor Satpol PP Payakumbuh usai bertanding, saya dan beberapa rekan dikumpulkan tengah malam, saya heran kenapa masalah di lapangan sampai dibawa ke dalam pekerjaan,” kata Afis Yunanda.
Diketahui final turnamen di Lintau, Tanah Datar itu berhadapan antara tim Madowaruwu FC vc Tigo Kayo FC. Afis Yunanda dan beberapa rekan di Satpol PP membela tim Madowaruwu FC, sedangkan di Tigo Kayo juga ada beberapa pemain dari Satpol PP Payakumbuh yang digelar Jumat (9/3/2024) sore.
Menurut Afis Yunanda dalam kronologinya, sesampainya di kantor Satpol PP Payakumbuh tengah malam, dirinya dan beberapa rekan dikumpulkan dan ditampar satu persatu oleh Bobi Andika, salah seorang kepala seksi.
Usai mendapatkan tamparan Afis Yunanda mengaku pusing dan pergi keluar. “Saya sudah tidak ada tenaga karna siap bertanding, ditambah saya juga sudah ditampar dan pusing, kemudian saya dipanggil lagi petinggi di Satpol. Saya kembali di adu untuk berkelahi dengan rekan saya oleh Dewi Novita, Sekretaris Satpol PP , saya sudah berkali-kali mengatakan kalau saya tidak berani saya sudah lemas tidak bertenaga dan pusing usai ditampar,” katanya.
“Akhirnya saya pergi berjalan ke arah Afdal untuk minta maaf. Namun Dewi Novita kembali lagi mengadu kami untuk berkelahi,” kata dia.
Sabtu, (9/3/2024) Afis Yunanda sudah melaporkan kejadian tersebut ke Polres Payakumbuh dengan laporan polisi nomor : LP/B/58/III/2024/SPKT/Polres Payakumbuh/Polda Sumbar.
Sementara, mengutip tanggapan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Payakumbuh, Doni Prayuda dirinya mengetahui terkait kejadian dugaan panganiayaan dan juga mengetahui kalau anggotanya melapor ke polisi.
“Memang ada laporan terkait kejadian malam itu, dan saya juga dapat kabar kalau anggota saya lapor polisi. Namun pada hari itu, anggota saya Afis Yunanda sudah menyatakan mengundurkan diri,” kata Doni Prayuda, Jumat (22/3/2024) malam.
Hal itu dibenarkan Kapolres Payakumbuh, AKBP Wahyuni Sri Lestari melalui Kasat Reskrim AKP Doni Primadona. Disebutkan, laporan masuk atas nama Afis Yunanda.
“Benar ada laporan masuk atas dugaan penganiayaan yang dilaporakan Afis Yunanda Sabtu (9/3/2024),” kata AKP Doni Primadona, Jumat (22/3/2024).
Doni paparkan, kasus dugaaan penganiayaan berencana yang di laporkan Afis Yunanda, “sedang di dalami. Sedang kita minta keterangan, ungkap Kasat.
Dilain tempat, Penjabat Walikota Payakumbuh, Jasman Rizal yang berhasil dimintakan tanggapannya, apa sikap orang nomor satu itu terkait adanya dugaan penganiayaan berencana yang dilakukan, Dewi Novita oknum Sekretaris Satpol PP, kepada bawahan dilingkungan kantor, Sabtu, 10/3/2024 dinihari, terkesan membenarkan sikap bawahan dan dapat perlakuan khusus darinya, sembari menjawab, ” karena kasusnya dilaporkan ke pihak Kepolisian. Kita biarkan saja kasus tersebut diproses pihak yang berkompeten”, demikian enteng Jasman. ( JS )
Facebook Comments