BerandaInternasionalLee Jae Myung Dilantik, Presiden Baru Korea Selatan 2025

Lee Jae Myung Dilantik, Presiden Baru Korea Selatan 2025

KabaSumbar – Lee Jae Myung, kandidat dari Partai Demokrat Korea Selatan, resmi dilantik sebagai presiden ke-14 Korea Selatan dalam upacara sederhana di Majelis Nasional, Seoul, pada Rabu (4/6/2025).

Pelantikan ini menandai awal masa jabatan lima tahun Lee, menggantikan Yoon Suk Yeol yang dimakzulkan pada Desember 2024 akibat kegagalan memberlakukan darurat militer. Lee Jae Myung meraih kemenangan telak dalam pemilu mendadak pada Selasa (3/6/2025) dengan 49,42% suara, mengalahkan kandidat Partai Kekuatan Rakyat, Kim Moon-soo.

Komisi Pemilihan Umum Nasional (NEC) menetapkan Lee sebagai presiden terpilih pada Rabu pukul 06.21 waktu setempat, dengan partisipasi pemilih mencapai 79,4%, tertinggi sejak 1997.

Baca Juga : Jadwal Laga Manny Pacquiao vs Barrios

Lee Jae Myung Wujudkan Persatuan Nasional

Dalam pidato pelantikannya di hadapan anggota parlemen, pejabat tinggi negara, dan perwakilan asing, Lee Jae Myung menegaskan komitmennya untuk menyatukan rakyat dan mencegah terulangnya ancaman kudeta militer.

“Saya akan bekerja untuk memulihkan stabilitas politik dan memperkuat demokrasi di Korea Selatan,” ujar Lee. Ia juga berjanji memperbaiki hubungan dengan Korea Utara melalui dialog dan kerja sama. Lee memulai hari pelantikannya dengan mengunjungi Taman Makam Nasional Seoul, sesuai tradisi presiden baru Korea Selatan.

Lee Jae Myung, dari Buruh Pabrik ke Istana Presiden

Lee Jae Myung, berusia 61 tahun, memiliki latar belakang sederhana. Lahir pada 1963 di desa pegunungan Andong, Provinsi Gyeongsang Utara, ia pernah bekerja sebagai buruh pabrik di Seongnam setelah lulus sekolah dasar untuk menghidupi keluarganya. Dalam memoarnya, Lee menyebut masa kecilnya “menyedihkan” karena keterbatasan pendidikan.

Pada usia 13 tahun, ia mengalami cedera permanen pada lengannya akibat kecelakaan mesin press di pabrik. Sebelumnya menjabat sebagai Gubernur Provinsi Gyeonggi dan Wali Kota Seongnam, Lee dikenal vokal dalam reformasi sosial, mencerminkan keinginan rakyat untuk perubahan pasca-ketidakstabilan politik.

Baca Juga : Sentimen RUPST Tekan Saham ADRO

Lee Jae Myung Hadapi Tantangan Politik dan Hukum

Perjalanan politik Lee Jae Myung penuh liku. Ia kalah dalam pemilihan pendahuluan Partai Demokrat pada 2017 dari mantan Presiden Moon Jae-in dan kalah tipis dari Yoon Suk Yeol pada pemilu 2022 dengan selisih 0,73%.

Lee juga menghadapi tantangan hukum, termasuk tuduhan korupsi, penyalahgunaan kekuasaan, dan pernyataan palsu pada kampanye 2022. Meski sempat dibebaskan oleh pengadilan banding pada Maret 2025, Mahkamah Agung memerintahkan sidang ulang.

Pada Januari 2024, Lee selamat dari percobaan pembunuhan ketika ditikam di leher saat acara publik, yang menurut pihak berwenang bertujuan menghentikannya menjadi presiden.

Sebagai presiden, Lee Jae-myung menghadapi tantangan besar, termasuk mengatasi polarisasi politik, memperbaiki ekonomi, dan menangani hubungan luar negeri, terutama dengan Amerika Serikat dan Korea Utara.

Baca Juga : Timnas Indonesia Terpukul, 5 Pilar Absen Jelang Duel Lawan China

Bersama istrinya, Kim Hye-kyung, Lee menyapa pendukungnya dengan melambaikan tangan dan membungkuk di depan Majelis Nasional, menandai babak baru dalam sejarah politik Korea Selatan yang diharapkan lebih stabil dan inklusif.

Baca Juga : Asuransi Jiwa Untuk Amankan Finansial di Masa Depan 

Facebook Comments

- Advertisement -
- Advertisement -