Lapau bagi Masyarakat Etnis Minangkabau tidak hanya sebagai tempat transaksi ekonomi, tetapi juga ruang diskusi dan ruang media komunikasi sosial, khususnya bagi para lelaki.
Lewat Lapau segala informasi apapun paling cepat dapat diakses masyarakatnya. Dan hal papun bisa diperbincangkan.
Sehingga Lapau dapat dikategorikan sebagai ruang opini umum (Public Opinium), di ruang ini berbagai hal akan selalu dapat dibahas oleh pengunjung, yang nota bene terdiri dari kaum lelaki Minangkabau.
Entah itu soal politik, agama, ekonomi, budaya, sosial dan bahkan sampai kepada masalah-masalah teknis kehidupan Masyarakat lainnya secara luas.
Jadi, Lapau merupakan wadah dan tempat berkomunikasi antar sesama kaum lelaki masyarakat Minangkabau dalam mendiskusikan segala macam permasalahan.
Termasuk dalam memutuskan suatu kesepakatan dan menyelesaikan suatu permasalahan.
Ilmuwan mencatat kebudayaan Minangkabau mulai berkembang sekitar tahun 2500-200 tahun Sebelum Masehi (SM). Diduga seiring kebudayaan China.
Masyarakat kebudayaan Minangkabau bertahan dengan sistem warisan nenek moyangnya hingga kini, padahal populasinya sekitar 3% dari 500-an suku bangsa yang ada di Indonesia.
Apa yang membuatnya bisa mempertahankan sistem matrilineal yang juga dianut 39 suku bangsa lainnya di dunia?
Apa peran penjajah sehingga sistem ini bisa bertahan?. Lalu apa yang akan meruntuhkan sistem yang?
Simak diskusi Mak Kari dengan Prof. Nusyirwan Efendi di Lapau Mak Kari.
Selamat menonton!
Facebook Comments