Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, mendukung Komisi E DPRD Jawa Timur yang akan mendorong penambahan anggaran untuk KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) Jatim dalam Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) September 2023 mendatang.
Secara khusus anggota DPD RI yang berangkat dari dapil Jawa Timur itu mengingatkan kepada Sekda Provinsi Jawa Timur dan Kepala Bappeda Jawa Timur agar lebih memperhatikan hal tersebut terutama penambahan anggaran di luar untuk Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim.
Seperti diketahui, hibah untuk KONI Jatim di tahun 2023 hanya sebesar Rp55 miliar. Besaran anggaran untuk KONI Jatim ini, menurut LaNyalla, sangat minim.
“Minimnya anggaran untuk KONI Jatim ini jelas membuat program Puslatda dan juga Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) yang telah disusun dengan rinci dan melibatkan banyak komponen penting bisa berantakan,” ujar LaNyalla, Senin (3/4/2023).
Sebab induk organisasi olahraga di Jatim harus melakukan penyesuaian di semua sektor karena keterbatasan tersebut. Termasuk penyesuaian bantuan untuk atlet, baik itu berupa uang saku, peralatan. Maupun program try out yang terpaksa dihapus.
“Prestasi olahraga menjadi salah satu alat ukur keberhasilan pembangunan sebuah daerah. Karena olahraga bagian integral dari pembangunan, baik di tingkat daerah maupun negara,” tutur mantan Wakil Ketua KONI Jatim itu.
LaNyalla menegaskan, bahwa olahraga prestasi tak kalah penting dibanding dengan sektor lain. Sebab, melalui olahraga akan lahir sumber daya manusia (SDM) unggul. Lewat olahraga, kata LaNyalla, sebuah daerah akan memiliki Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang tinggi.
“Indeks Pembangunan Manusia yang tinggi adalah aset besar sebuah daerah maupun negara. Apalagi Indonesia memiliki surplus demografi. Para pemangku kepentingan di Jatim sudah seharusnya memberikan perhatian lebih terhadap dunia olahraga, khususnya untuk KONI Jatim,” tukas dia lagi.
Apalagi kalau nanti dikaitkan dengan PON XXI tahun 2024 yang digelar di Aceh dan Sumatera Utara, maka dunia olahraga di Jawa Timur pasti akan tertinggal karena keterbatasan anggaran.
“Apalagi jika dibandingkan dengan dua pesaing terkuatnya di setiap event olahraga nasional, yakni Jawa Barat dan DKI Jakarta. Sangat jauh dari sisi anggaran,” tutur LaNyalla.
Dijelaskan LaNyalla, DKI Jakarta dengan APBD Rp83,7 triliun, memberi hibah untuk KONI DKI Jakarta sebesar Rp270 miliar. Secara persentase, KONI DKI Jakarta mendapatkan 0,32 persen dari total APBD DKI Jakarta.
Sementara Jawa Barat dengan APBD Rp33,31 triliun, KONI Jabar mendapatkan hibah sebesar Rp90 miliar, atau 0,27 persen. Kemudian KONI Sumatera Utara yang mendapat kucuran Rp 95 miliar. Bahkan setingkat kabupaten dan kota, Pemkab Bekasi memberikan dana hibah Rp 53 miliar untuk pembinaan prestasi olahraga lewat KONI Kab Bekasi.
“Bandingkan dengan Jawa Timur. Dengan APBD sebesar Rp30,5 triliun, hibah untuk KONI Jatim pada tahun 2023 ini hanya sebesar Rp55 miliar. Jika dipersentase, KONI Jatim hanya mendapatkan 0,18 persen dari nilai APBD Jatim,” kata LaNyalla.
Sebelumnya, Anggota Komisi E DPRD Jatim, Hasan Irsyad, berjanji akan berusaha mendorong penambahan anggaran pada Perubahan Anggaran Keuangan pada September 2023 mendatang. Politisi Partai Golkar ini mengaku prihatin mengetahui betapa minimnya hibah di tahun 2023 untuk KONI Jatim. Hal itu ia ketahui setelah melakukan kunjungan kerja (kunker) di PPOP Ragunan Jakarta dan BAPOPSI DKI Jakarta pada 7 Maret 2023 lalu.(*)
BIRO PERS, MEDIA, DAN INFORMASI LANYALLA
Facebook Comments