JAKARTA | Kaba Sumbar – Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, menerima audiensi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainuddin Amali, dan Ketua Umum KONI Pusat, Letjen TNI (Purn) Marciano Norman, Kamis (14/4/2022).
Ketiganya membahas kiprah dan prestasi olahraga Muaythai di Indonesia. Mereka juga menyoroti problematika yang terjadi di internal Pengurus Besar (PB) Muaythai Indonesia.
Ketua Umum KONI Pusat, Letjen TNI (Purn) Marciano Norman, mengaku tak bermaksud menjegal cabang olahraga (cabor) Muaythai pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI tahun 2024 di Aceh dan Sumatera Utara.
Ia meminta PB Muaythai terlebih dahulu menyelesaikan persoalan di internal organisasinya.
“Sepanjang urusan internal organisasi ini dapat diselesaikan, maka cabor Muaythai diperkenankan untuk dipertandingkan kembali,” katanya.
Norman tak ingin organisasi Muaythai ini bermasalah. Ia pun telah meminta agar PB Muaythai menyelesaikan dulu persoalan hukumnya, baru menyelenggarakan Munas.
“Namun imbauan kami tak digubris. Selesai Munas mereka minta dilantik, kami tak mau lantik dulu karena masih ada persoalan,” kata Norman.
Hal yang paling mencuat adalah mengenai medali ganda di PON Papua yang menyita perhatian publik. “Ada pula soal hak para atlet yang tak tersampaikan dengan baik. Maka, hal-hal ini kami coba sampaikan kepada Pak LaNyalla sebagai Dewan Pembina PB Muaythai,” katanya.
Hal lucu disampaikan Wakil Ketua Umum I KONI Pusat, Mayjen TNI (Purn) Suwarno. Menurutnya, pernah suatu ketika Ketua Umum PB Muaythai, Sudirman, dalam suatu kejuaraan menjelaskan jika salah satu atlet yang digadang-gadangnya merupakan atlet yang sulit dikalahkan.
“Kalau dia (atlet) ini tanding, tidak ada yang akan bisa mengalahkan. Sudah ya, langsung saja kita kasih medali emas,” kenang Suwarno.
Suwarno juga menyampaikan jika struktur kepengurusan Sudirman di PB Muaythai banyak dipenuhi keluarga dan kroninya.
“Ada istri sebagai Bendahara PB Muaythai, ada pula adik dan lainnya yang menduduki posisi strategis lainnya,” katanya.
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, selaku Dewan Pembina PB Muaythai, mengaku tak pernah mendapat laporan mengenai kegiatan yang dilakukan jajaran pengurus.
“Saya tidak pernah mendapat laporan apapun mengenai perkembangan Muaythai,” tegasnya.
Ia berharap pengurus PB Muaythai mau mengubah diri dan memperhatikan kesejahteraan serta nasib atlet.
“PB Muaythai harus berbenah untuk kemajuan olahraga ini. Kesejahteraan para atlet harus diperhatikan dengan seksama. Kita ingin PB Muaythai berbenah diri,” kata LaNyalla.
Senator asal Jawa Timur itu mendukung penuh agar organisasi Muaythai ini dapat terus berkiprah mendapatkan prestasi, baik di kancah nasional maupun internasional.
“Saya terus mendukung agar olahraga Muaythai ini dapat terus meraih prestasi. Muaythai ini adalah olahraga yang saat ini telah menjadi kegemaran masyarakat. Saya berharap segala persoalan yang terjadi dapat diselesaikan dengan baik dan dalam tempo secepatnya,” harap LaNyalla.
Pada kesempatan itu, LaNyalla didampingi sejumlah Senator, di antaranya Bustami Zainuddin (Lampung), Fachrul Razi (Aceh, dan Sylviana Murni (DKI Jakarta). Sementara Hadir pula Menpora Zainuddin Amali, Ketua Umum KONI Pusat, Letjen TNI (Purn) Marciano Norman didampingi Wakil Ketua Umum I KONI Pusat, Mayjen TNI (Purn) Suwarno, Sekjen KONI Pusat TB Ade Lukman dan Ketua Bidang Hukum KONI Pusat, Sigit.
(Tim Kaba Sumbar)
Facebook Comments