KabaSumbar – Job Fair Bekasi Ricuh bertajuk “Job Fair Bekasi Pasti Kerja 2025” yang digelar di Gedung Presiden University, Cikarang, Kabupaten Bekasi, pada Selasa (27/5), ditandai kericuhan parah. Puluhan ribu pencari kerja memenuhi lokasi acara.
“Jadi, kita tetap bekerja melihat problem-problem di bawah seperti apa, dari pihak pengusaha apa masalahnya, misalnya mereka mohon ada sebuah relaksasi soal aturan, dan kita bantu,” tuturnya.
Kericuhan Job Fair Bekasi dan Antusiasme Pencari Kerja
Berdasarkan video yang diunggah akun Instagram @arifinilhammm04, terlihat pelamar berdesakan memasuki ruangan dan area terbuka job fair, mencerminkan tingginya antusiasme sekaligus keputusasaan pencari kerja. Kericuhan terjadi saat pelamar mengantre, yang berujung pada adu mulut dan baku hantam.
Kapolres Metro Bekasi Kombes Mustofa mengungkapkan, jumlah pelamar mencapai 25 ribu orang, dengan ratusan personel gabungan dikerahkan untuk mengamankan situasi. “Jumlah pelamar yang datang tembus 25 ribu orang dan beberapa pelamar ada yang pingsan lantaran kondisi yang sangat padat,” ujar Mustofa.
Baca Juga : Dolar Terpuruk, Job Fair Terancam Tarif Trump
Tanggapan Wamenaker terhadap Insiden Job Fair
Wamenaker Noel menegaskan, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) tidak bertanggung jawab atas penyelenggaraan job fair tersebut karena merupakan wewenang Balai Latihan Kerja (BLK) Pemerintah Kota Bekasi.
“Sebetulnya itu kan tanggung jawab Pemkot ya, karena itu BLK Pemkot itu, bukan BLK kami, Pemerintah Pusat. Tapi itu faktanya, realitanya, di depan muka kita tuh banyak sekali para pencari kerja yang membutuhkan pekerjaan,” kata Noel. Ia menyebut peristiwa ini sebagai cerminan realitas ketenagakerjaan di Indonesia.
“Ini adalah realita yang gak bisa kita tutup mata terhadap kejadian-kejadian seperti di job fair Bekasi. Itu faktanya di depan muka kita banyak sekali yang membutuhkan pekerjaan. Pasti kami kerja kok, kita tidak diam, ya kami jujur miris,” tutur Noel kepada kumparan, Rabu (28/5).
Baca Juga : Cristiano Ronaldo Dilema, Tertarik Coba Karier di Afrika?
Job Fair Bekasi Ricuh Akibat Lemahnya Industri Padat Karya
Noel menyoroti melemahnya sektor industri padat karya akibat aturan yang memberatkan, yang seharusnya dapat menyerap lebih banyak tenaga kerja untuk mencegah kejadian serupa. Ia juga mengkritik praktik pemalakan oleh oknum Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), organisasi masyarakat (ormas), hingga pejabat yang meminta saham di industri.
“Sekarang kita tegaskan, jangan lagi ada ormas-ormas yang malak-malak industri, jangan lagi ada LSM-LSM malak-malak industri, jangan ada lagi juga pejabat-pejabat minta-minta saham di industri, kita akan tindak, kita akan laporkan ke Presiden,” jelasnya.
Kemnaker telah menerbitkan Surat Edaran yang melarang penahanan ijazah oleh pengusaha dan berencana membuat aturan untuk mencegah persyaratan perekrutan yang diskriminatif, seperti batas usia, penampilan, atau tinggi badan.
“Ini bentuk keadilan negara yang melihat problem-problem di bawah. Kita juga minta bantu ke para pelaku usaha dan pengusaha jangan buat regulasi-regulasi yang hanya menghalangi dan juga hanya menambah angka pengangguran,” tambahnya.
Baca Juga : Job Fair Buka Peluang Asuransi Jiwa Terbaik & Murah
Facebook Comments