Pasaman Barat | Kaba Sumbar – Isu PMK Pengaruhi Penjualan Sapi Qurban menjalang Idul Adha di Kabupaten Pasaman Barat, (8/7/2022).
Selain persoalan isu penyakit mulut dan kuku, kondisi ekonomi akibat anjloknya harga tbs kelapa sawit juga menjadi indikator lain, lemahnya daya beli masyarakat.
Jumlah transaksi dan penjualan Hewan Qurban di Kabupaten Pasaman Barat, beberapa hari menjelang lebaran Idul Adha, masih lesu. Pedagang dan perternak mengaku, penjualannya turun sekitar dua puluh persen dari biasanya.
Maraknya isu penyakit mulut dan kuku beberapa waktu belakangan membuat, sejumlah calon pembeli menjadi takut. Bahkan mereka sangat selektif membeli sapi, dan lebih memilih sapi dari peternak yang mereka kenal.
Disisi lain, tidak dibukanya pasar ternak, juga menjadi alasan mobilitas dan transaksi pedagang dan peternak menjadi turun. Disisi lain, anjloknya harga tbs kelapa sawit, diduga membuat beberapa masyarakat menunda untuk berkurban.
Salah seorang peternak ian adi saputra mengaku, “biasanya dimusim qurban bisa menjual sekitar seratus lima puluh ekor ternak, berupa sapi atau kambing. Namun saat ini turun drastis. Bahkan, semua ternaknya tidak pernah dibawa ke pasar, setelah adanya infomrasi pmk di pasaman barat”.
Beberapa hari jelang lebaran idul adha beberapa, pembeli sudah datang ke kandang mereka, untuk memesan. Guna memudahkan konsumen, ia juga memberikan pelayanan perawatan ternak hingga proses pemotongan.
Mas Iyan Menambahkan, Kalau ia juga penyedia sapi qurban yang di beli oleh Presiden Jokowi.
“saya bahagia sekali karana sapi saya di beli oleh orang nomor satu di Indonesi, yakni pak Jokowi. Meskipun merasa kehilangan, sapi yang sudah saya rawat selama Lima Tahun tetapi saya bahagia” Ujarnya.
Mengantisipasi terjadinya penularan penyakit, semua ternak miliknya selalu diawasi oleh tim kesehatan hewan dan manteri. Ia berharap, kedepan pmk segera berakhir di pasamanbarat, sehingga ekonomi peternak bisa kembali pulih.
(Saipen Kasri)
Facebook Comments