KabaSumbar – Dentuman dahsyat mengguncang pagi yang damai di Bukittinggi dan wilayah timur Kabupaten Agam pada Kamis ini. Tepat pukul 07.12 WIB, suara keras disertai awan abu tebal kelabu melesat dari puncak Gunung Marapi, gunung setinggi 2.891 meter yang tak pernah lelet menunjukkan tanda-tanda keaktifannya. Warga pun terhenyak, menyaksikan gumpalan debu vulkanik itu melayang ke arah timur, membawa ancaman hujan abu yang menggelisahkan.
Serangkaian Letusan Menggetarkan
Bukan hanya kejadian pagi ini yang membuat hati bergetar. Sehari sebelumnya, Rabu sore pukul 16.04 WIB, gunung ini juga melepaskan semburan abu setinggi 1.000 meter, dengan asap kelabu tebal mengarah ke timur, menurut laporan petugas Pos Pengamatan Gunung Api, Teguh. Pagi harinya, pukul 06.25 WIB, erupsi lain tercatat dengan kolom abu mencapai 350 meter, berlangsung 57 detik dengan getaran seismik amplitudo 1,6 milimeter. Rentetan aktivitas ini menjadi sinyal kuat bahwa Gunung Marapi sedang dalam periode penuh gejolak.
Data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut letusan Kamis pagi ini memicu gempa berkekuatan magnitudo 2.0, dengan durasi aktivitas seismik 39 detik dan amplitudo puncak 30,3 milimeter. Ini mempertegas bahwa gunung yang kaya sejarah vulkanik ini masih jauh dari kata tenang.
Waspada di Tengah Ketidakpastian
Para ahli dan petugas pengamat gunung tak henti memonitor setiap denyut aktivitas Gunung Marapi. Warga diminta untuk selalu siaga, mengenakan masker sebagai tameng dari ancaman abu vulkanik, dan menjauh dari zona bahaya. Aktivitas mendaki masih dilarang keras hingga kondisi dinilai aman, sebuah langkah pencegahan mengingat situasi yang belum stabil.
Saat ini, semua mata tertuju pada langkah berikutnya dari sang gunung. Akankah ia kembali menggelegar dalam waktu dekat, atau justru mereda sejenak? Tak ada yang bisa memastikan, namun kesiapsiagaan menjadi kunci menghadapi alam yang penuh misteri ini. Masyarakat Bukittinggi dan Agam hanya bisa berharap agar dampak lebih serius dapat dielakkan.
Pesona dan Ancaman dalam Satu Frame
Letusan ini tak hanya membawa ketegangan, tetapi juga memikat hati. Warga setempat berlomba mengeluarkan ponsel mereka, merekam pemandangan awan abu yang menari di langit, lalu mengunggahnya ke dunia maya. Keindahan alam yang menakjubkan bercampur dengan rasa was-was, terutama bagi mereka yang bermukim di dekat lereng gunung. Ancaman abu terhadap kesehatan dan rutinitas harian kini menjadi bayang-bayang yang tak bisa diabaikan.
Facebook Comments