kabasumbar – Fenomena Gerhana Bulan Total 13-14 Maret 2025: Fakta Menarik tentang Blood Moon yang Bertepatan dengan Ramadhan
Gerhana bulan total atau yang dikenal luas dengan sebutan “Blood Moon” kembali terjadi pada Jumat, 14 Maret 2025. Menariknya, fenomena langka ini bertepatan persis dengan pertengahan bulan suci Ramadhan 1446 H. Fenomena gerhana ini berlangsung selama lebih dari enam jam, dimulai dari fase awal (penumbra) pukul 03:57 UTC (10:57 WIB) hingga selesai pukul 10:00 UTC (17:00 WIB).
Puncak gerhana total, ketika Bulan sepenuhnya berada dalam bayangan umbra Bumi, terjadi selama sekitar satu jam, yaitu dari pukul 06:25 hingga 07:31 UTC (13:25 hingga 14:31 WIB). Dalam momen tersebut, permukaan Bulan akan tampak berwarna merah darah. Warna merah yang khas ini terjadi karena efek pembiasan cahaya matahari oleh atmosfer bumi yang dikenal sebagai hamburan Rayleigh, di mana cahaya biru tersaring dan menyisakan cahaya merah yang menerangi permukaan bulan.
Tidak Terlihat Jelas dari Indonesia
Sayangnya, fenomena yang selalu ditunggu-tunggu ini tidak dapat diamati secara jelas dari sebagian besar wilayah Indonesia. Hal ini disebabkan gerhana berlangsung pada siang hingga sore hari, ketika posisi Bulan masih di bawah cakrawala. Wilayah terbaik untuk menyaksikan fenomena ini meliputi hampir seluruh Amerika Utara dan Selatan, sebagian besar Eropa Barat, serta beberapa wilayah Afrika Barat.
Misalnya, di Amerika Serikat, gerhana bisa diamati dengan jelas mulai tengah malam hingga dini hari waktu setempat. Di negara-negara Eropa Barat seperti Spanyol, Prancis, dan Inggris, gerhana ini terlihat menjelang bulan terbenam pada pagi hari Jumat, 14 Maret.
Sebagian Wilayah Indonesia Timur Bisa Menyaksikan Akhir Gerhana
Meski secara umum tidak dapat disaksikan langsung di Indonesia, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan bahwa sebagian wilayah timur Indonesia, seperti Papua, Maluku, dan sebagian Sulawesi, masih berpeluang menyaksikan bagian akhir dari fase penumbra. Pengamatan bisa dilakukan sekitar pukul 16:00-17:00 WIB dengan bantuan alat optik seperti teleskop.
Jadwal Lengkap Gerhana (Dalam WIB)
Fase Gerhana | Waktu (UTC) | Waktu (WIB) |
---|---|---|
Penumbra mulai | 03:57 UTC | 10:57 WIB |
Parsial mulai | 05:09 UTC | 12:09 WIB |
Total mulai | 06:25 UTC | 13:25 WIB |
Puncak gerhana total | 06:58 UTC | 13:58 WIB |
Total berakhir | 07:31 UTC | 14:31 WIB |
Parsial berakhir | 08:47 UTC | 15:47 WIB |
Penumbra berakhir | 10:00 UTC | 17:00 WIB |
Lokasi Terbaik untuk Mengamati
Fenomena Blood Moon kali ini paling baik diamati di:
- Amerika Serikat (seluruh 50 negara bagian)
- Kanada
- Meksiko
- Brasil
- Chili
- Argentina
- Spanyol
- Prancis
- Inggris
- Maroko
- Senegal
- Tanjung Verde
Mitos dan Fakta Ilmiah tentang Warna Merah pada Gerhana Bulan
Banyak mitos di berbagai budaya mengaitkan fenomena Blood Moon dengan pertanda buruk atau malapetaka. Namun secara ilmiah, warna merah darah pada Bulan sebenarnya hanya efek optik biasa, yakni efek hamburan Rayleigh. Warna merah terjadi karena atmosfer bumi memantulkan cahaya matahari ke permukaan bulan, menyaring cahaya dengan panjang gelombang pendek (biru dan hijau), menyisakan cahaya merah yang terlihat jelas selama gerhana.
Reaksi Masyarakat di Tengah Ramadhan
Momen gerhana bulan total ini menjadi semakin istimewa karena terjadi bertepatan dengan bulan suci Ramadhan. Umat Muslim, termasuk di Indonesia, diimbau untuk melaksanakan salat sunnah gerhana bulan (Salat Khusuf) sebagai bentuk rasa syukur dan pengagungan terhadap kebesaran Allah SWT. Meski gerhana tidak terlihat jelas, anjuran ini tetap berlaku.
Fenomena ini tentunya menjadi momen refleksi spiritual bagi umat Muslim di seluruh dunia, sekaligus kesempatan untuk lebih memahami keajaiban alam semesta.
Source: @detikcom, BMKG
Facebook Comments