BerandaInternasionalEl Clasico Copa del Rey 2025, Ter Stegen Kembali, Ancelotti Tertekan

El Clasico Copa del Rey 2025, Ter Stegen Kembali, Ancelotti Tertekan

El Clasico Copa del Rey 2025: Barcelona vs Real Madrid, Ter Stegen Kembali, Ancelotti Tertekan

KabaSumbar – Laga final Copa del Rey 2024/2025 akan menyajikan El Clasico antara Barcelona dan Real Madrid, pertemuan kedelapan di partai puncak turnamen ini.

Duel di Stadion La Cartuja, Seville, pada Minggu (27/4/2025) dini hari WIB menjadi panggung krusial bagi pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti, yang tengah berada di ujung tanduk. Di kubu Barcelona, kembalinya kapten Marc-Andre ter Stegen ke skuad setelah tujuh bulan absen akibat cedera memberikan suntikan semangat.

Rekor dan Sejarah El Clasico di Copa del Rey

Sejak digelar pada 1903, Copa del Rey mencatat Barcelona sebagai pengoleksi trofi terbanyak dengan 31 gelar, sementara Real Madrid di urutan ketiga dengan 20 gelar. Dari 37 laga El Clasico di ajang ini, Barcelona memenangkan 16 pertandingan, Real Madrid 13, dan 8 laga lainnya imbang.

Di partai final, El Clasico telah tersaji tujuh kali sebelumnya. Real Madrid unggul dengan empat kemenangan (1936, 1974, 2011, 2014), sementara Barcelona meraih tiga gelar (1968, 1983, 1990).

Dua final abad ini, 2011 (gol Cristiano Ronaldo) dan 2014 (gol Gareth Bale, saat Ancelotti melatih), dimenangkan Real Madrid. Barcelona terakhir juara pada 2020/2021, mengalahkan Athletic Bilbao 4-0, sedangkan Real Madrid pada 2022/2023, menang 2-1 atas Osasuna.

Kini, Barcelona, yang masih berpeluang meraih treble, berambisi menyamakan rekor kemenangan final El Clasico. Sebaliknya, Real Madrid ingin mempertahankan dominasi dan menggagalkan impian rival abadinya.

Ancelotti di Bawah Sorotan

Tersingkir dari Liga Champions di perempat final oleh Arsenal dan tertinggal empat poin dari Barcelona di LaLiga, Ancelotti menghadapi tekanan besar. Kekalahan telak dari Barcelona musim ini—4-0 di LaLiga dan 5-2 di final Supercopa Spanyol—memicu spekulasi tentang masa depannya.

Media Spanyol menyebut Xabi Alonso, pelatih Bayer Leverkusen, sebagai kandidat pengganti, sementara Ancelotti dikaitkan dengan tim nasional Brasil yang mencari pelatih baru pasca-pemecatan Dorival Júnior. Meski demikian, Ancelotti tetap tenang.

Ter Stegen Pulih, Barcelona Hadapi Badai Cedera

Barcelona mendapat angin segar dengan kembalinya Marc-Andre ter Stegen, yang pulih dari cedera lutut parah sejak September 2024. Kiper Jerman ini kembali berlatih sejak Maret 2025 dan masuk skuad untuk final, meski Wojciech Szczesny tetap menjadi kiper utama.

Ter Stegen berpeluang tampil sebelum musim berakhir, sementara Inaki Pena kemungkinan akan meninggalkan klub secara gratis pada musim panas 2025 karena masa kontraknya yang tersisa satu tahun.

Namun, pelatih Hansi Flick menghadapi kendala dengan cedera sejumlah pemain kunci. Robert Lewandowski (cedera hamstring), Alejandro Balde, Marc Bernal, dan Marc Casado absen.

Pemain muda Gerard Martin berpeluang menjadi starter untuk kedua kalinya setelah debut melawan Borussia Dortmund. Ferran Torres kemungkinan mengisi posisi Lewandowski, dengan Frenkie de Jong, Pedri, dan salah satu dari Gavi, Fermin Lopez, atau Dani Olmo di lini tengah.

Pemain Kunci Real Madrid Absen

Real Madrid kehilangan Eduardo Camavinga karena cedera hingga akhir musim. Namun, Kylian Mbappé, yang pulih dari cedera engkel, kemungkinan besar akan tampil bersama Vinicius Jr dan Rodrygo. Absennya Lewandowski di kubu Barcelona menjadi keuntungan, tetapi Real Madrid harus mengatasi catatan buruk di El Clasico musim ini.

Kemungkinan Susunan Pemain

  • Barcelona: Szczesny; Koundé, Cubarsí, Íñigo Martínez, Héctor Fort; De Jong (kapten), Pedri, Dani Olmo; Lamine Yamal, Raphinha, Ferran Torres.
    Pelatih: Hansi Flick (Jerman).
  • Real Madrid: Courtois; Valverde (kapten), Asencio, Rüdiger, Mendy (atau Fran García); Ceballos, Tchouaméni, Bellingham; Vinicius Jr, Mbappé, Rodrygo.
    Pelatih: Carlo Ancelotti (Italia).
  • Wasit: Ricardo de Burgos Bengoechea (Spanyol).

Duel Penentu di La Cartuja

Dengan rivalitas yang membara, krisis cedera di kedua kubu, dan tekanan besar pada Ancelotti, final ini menjadi lebih dari sekadar perebutan trofi—ini soal gengsi dan supremasi. Akankah Barcelona memanfaatkan kembalinya Ter Stegen untuk mengejar treble, atau Ancelotti akan mengulang kejayaan 2014 dan menyelamatkan kariernya?

Facebook Comments

- Advertisement -
- Advertisement -