KabaSumbar – Peristiwa memilukan terjadi pada Kamis malam (20 Maret 2025) di ruas jalan perbatasan Bandar Buat dan Padang Besi, tepatnya di depan PT AMI. Dua nyawa melayang seketika akibat kecelakaan maut yang melibatkan sepeda motor dan sebuah truk. Ironisnya, salah satu korban masih berusia sangat belia berusia 12 tahun.
Insiden tragis ini berlangsung sekitar pukul 19.00 WIB, saat suasana jalanan cukup ramai karena menjelang waktu berbuka puasa. Sepeda motor dengan pelat BA 5979 GY bertabrakan hebat dengan truk BA 8852 QB. Kedua korban yang mengendarai motor dinyatakan meninggal dunia di lokasi kejadian.
Dua Korban Jiwa: Remaja dan Anak-anak
Korban pertama adalah seorang remaja bernama Aditya Nahdatul Zaki Hendri, 19 tahun, warga Kelurahan Koto Lalang, Kecamatan Lubuk Kilangan. Korban kedua, yang usianya masih sangat muda, diketahui bernama Zidan Dahlan Putra, 12 tahun. Belum dapat dipastikan apakah Zidan berstatus penumpang atau ikut mengemudi bersama Aditya.
Warga menemukan kedua korban dalam kondisi mengenaskan, terjepit di bawah kolong truk. Situasi di lokasi menjadi mencekam, dengan banyak warga yang terkejut dan turut berduka menyaksikan kejadian tersebut.
Jalanan Macet, Polisi Lakukan Evakuasi
Kecelakaan itu menyebabkan kemacetan cukup parah karena banyaknya warga yang berkerumun. Petugas dari kepolisian segera datang ke lokasi untuk melakukan evakuasi terhadap korban serta mengamankan kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan.
Sementara itu, pihak berwenang masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait penyebab pasti tabrakan ini. Dugaan awal mengarah pada kelalaian, namun informasi resmi masih menunggu hasil investigasi lengkap dari tim Satlantas.
Tanggapan Tokoh Masyarakat
Anggota DPRD Kota Padang, Alfi K Beben, yang turut memantau langsung situasi di lokasi kejadian, menyampaikan rasa dukanya yang mendalam. Ia menegaskan bahwa kejadian seperti ini harus menjadi perhatian serius.
Menurutnya, sangat penting untuk meningkatkan pengawasan serta perbaikan sistem keselamatan lalu lintas, terutama di jalur-jalur padat dan pada jam-jam kritis. Ia menyampaikan harapan agar tidak ada lagi korban jiwa yang jatuh di jalan raya karena kelalaian atau kurangnya kontrol.
Waspada di Bulan Ramadan
Momentum Ramadan yang seharusnya penuh ketenangan justru ternoda dengan tragedi seperti ini. Banyak pengguna jalan yang tergesa-gesa menjelang buka puasa, padahal kondisi fisik dan konsentrasi bisa jadi sedang menurun. Ini meningkatkan risiko kecelakaan jika tidak diimbangi dengan kehati-hatian ekstra.
Polisi juga kembali mengingatkan agar anak-anak atau remaja di bawah umur tidak diizinkan mengendarai sepeda motor. Keselamatan bukan hanya soal keberanian, tetapi juga kedewasaan dalam bertindak.
Dua nyawa muda satu remaja dan satu anak-anak melayang dalam hitungan detik. Kehilangan ini tidak hanya menyayat hati keluarga mereka, tapi juga menjadi pukulan batin bagi siapa saja yang peduli akan keselamatan di jalan.
Semoga kejadian ini membuka mata kita semua: bahwa setiap detik di jalan bisa menjadi penentu hidup atau mati. Mari kita lebih berhati-hati, waspada, dan bertanggung jawab saat berkendara, demi keselamatan bersama.
Facebook Comments