Kampar I Kaba Sumbar.net – Meskipun tidak lagi menggunakan kuda beban, warga Desa Baluang Kec. XIII Koto Kampar -Riau sangat mendambakan akses jalan yang layak untuk dilalui kenderaan bermotor roda empat. sejak 42 tahun silam warga harus berjuang melewati jalan yang berat dan rusak jika hendak berbelanja kebutuhan harian.
Sebelum ruas jalan Desa Baluang dibuka Pemprov Riau tahun 1985, warga harus menyiapkan waktu 5 hingga 6 Jam untuk bisa mencapai jalan raya Sumbar- Riau Nagari Tanjuang Bolik, sepanjang 9 Km.Sejak itu, waktu tempuh sudah jauh berkurang, menjadi 30 menit.
Sebelum jalan dibuka menurut Antoni, (32 ) Kepala Dusun Dua Desa Baluang, jarak tempuh ke Jalan Raya Sumbar – Riau, dengan waktu tempuh berkisar setengah hari, yakni sekitar 5 sampai 6 jam perjalanan dengan menggunakan kenderaan roda dua.
Di Desa Baluang itu, setidaknya terdapat 1300 lebih Kepala Keluarga yang bermukim di sana. Desa yang terletak 9 Km dari jalan raya Sumbar Riau di Tanjung Bolik Kec.Pangkalan Kab.Limapuluh-kota, memilih berbelanja ke Pasar Pangkalan Kab Limapuluh-Kota ketimbang ke Lipat-Kain Riau yang berjarak 62 KM.
Meskipun secara administrasi Desa Baluang di bawah pemerintahan Kab.Kampar -Riau, namun akses jalan yang memiliki jarak tempuh relatif dekat yakni ke Kec.Pangkalan-Limapuluh-Kota Sumbar. Jika ke Pasar Lipat-kain Kab. Kampar kiri, waktu tempuh berkisar 18 Jam perjalanan dengan menggunakan kenderaan roda dua.nKondisi semacam itu, kata Antoni masih berlangsung sejak th. 1985,
Kondisi yang demikian itu, tentu saja sangat berpengaruh negativ bagi peningkatan dan pengembangan Ekonomi dan Pendidikan warga Baluang, ujar Kepala Dusun setempat. Terutama bagi generasi muda yang hendak melanjutkan Pendidikan ke tingat sekolah menengah dan perguruan tinggi.
Menyadari situasi demikian, Kepala Desa Balung Muhamad Ujud,(32) berusaha mencari solusi bagi Sebagian persoalan masyarakat desanya. Kepada Awak Media M.Ujud mengatakan ada tiga program utama yang mendesak harus direalisasikan, yakni memperbaiki akses jalan dari Desa Baluang , membangun Puskesmas dan membangun pasar rakyat.
Akses jalan dari Desa Baluang, kata Antoni, merupakan prioritas utama yang direalisasikannya. Sepanjang 7 Km jalan, dari Desa Baluang arah ke jalan raya Sumbar-Riau telah dibenahi menggunakan alat berat Eskapator. Sayang sekali, sehari setelah Lobang-lobang ruas jalan itu ditimbun, karena belum padat, jalan itu kembali rusak diguyur hujan.
Namun Demikian kata Jun Mihar (48) warga Baluang, masyarakat setempat tetap mengapresiasi apa yang telah dilakukan Kepala desanya, Antoni. Warga berharap agar Kades tetap bersemangat membangun desa Baluang.
Kepada awak media, Kades Baluang mengatakan bahwa saat ini Kades tengah mengpayakan adanya sebuah Puskesmas dan pasar rakyat. Untuk itu, Desa Baluang sudah menyiapkan lahan 2 Ha bagi kedua Fasilitas pelayanan publik tersebut.
Salah seorang warga setempat, Jun Mihar (48) mengungkapkan bahwa kehadiran sebuah Puskesmas sangatlah didambakan masyarakat.
“masyarakat sangat membutuhkan keberadaan sarana dan fasilitas Kesehatan semacam Puskesmas ini “ Selama ini jika terjadi kecelakaan kerja dan warga sakit keras, kami harus berobat ke Kecamatan Pangkalan Kab.Limapuluh kota.
Demikian juga halnya dengan fasilitas pasar. Bangunan Los pasar yang dibangun dengan dana PMPN era Presiden SBY, kondisinya sudah tidak memadai lagi. Salah satu bangunan Los pasar telah ambruk, dua tahun lalu. Untuk itu, Kades Baluang, tengah mengupayakan bagi pembangunan pasar yang baru, yang letaknya tidak jauh dari lokasi pemukiman warga Baluang,pungkasnya.
Penulis Berita : Alen
Facebook Comments