KabaSumbar – Bank Nagari intensif mengedukasi nasabah dan masyarakat agar lebih waspada terhadap ancaman kejahatan siber, khususnya penipuan online melalui gambar yang dikirim via WhatsApp dari nomor tidak dikenal.
Meningkatnya kasus penipuan digital, seperti yang terjadi di Aceh, di mana nasabah kehilangan data pribadi seperti NIK dan NPWP akibat telepon dari pihak yang mengaku dari instansi resmi, mendorong Bank Nagari untuk memperkuat imbauan. Modus terbaru kini menggunakan gambar yang disisipi malware berbahaya.
Direktur Utama Bank Nagari, Gusti Candra, menjelaskan bahwa gambar yang terlihat tidak mencurigakan dapat mengandung tautan atau virus. “Jika diklik, pelaku bisa mencuri data seperti kode OTP, kata sandi, bahkan melakukan transaksi tanpa sepengetahuan pemilik akun,” ujarnya.
Direktur Keuangan Bank Nagari, Roni Edrian, membagikan langkah pencegahan, seperti tidak mengklik gambar dari nomor asing, memasang antivirus terpercaya, dan mematikan fitur unduhan otomatis di WhatsApp. “Segera laporkan dan blokir nomor mencurigkan
Bank Nagari juga mengajak nasabah untuk meningkatkan literasi digital dan melaporkan aktivitas mencurigakan melalui Nagari Call di 150234. “Keamanan transaksi adalah fokus utama kami,” tegas Roni.
Modus penipuan ini memanfaatkan teknik steganografi, menyembunyikan malware dalam gambar. Saat dibuka, malware dapat aktif, mencuri data sensitif, atau melakukan transaksi tanpa izin.
Contoh kasus terjadi di Jabalpur, India, di mana seorang warga kehilangan ₹2 lakh (sekitar Rp40 juta) setelah membuka gambar terinfeksi.
Untuk mencegahnya, masyarakat diimbau menggunakan antivirus, menghindari WhatsApp Web untuk media dari nomor tak dikenal, menonaktifkan unduhan otomatis, dan tidak membagikan data sensitif.
“Jangan unduh file dari sumber asing dan batasi undangan grup,” ujar Tasman, Pemimpin Divisi Sekretaris Perusahaan Bank Nagari.
Bank Nagari mengajak masyarakat untuk menyebarkan informasi ini guna meningkatkan kesadaran keamanan digital di era transaksi online. “Jaga keuangan Anda dengan hati-hati. Hubungi kami jika ada hal mencurigakan,” tutup Tasman.
Facebook Comments