Penyakit asam urat lebih sering terjadi pada pria, daripada wanita, dan usia rentan terkena penyakit ini pun umumnya 30-50 tahun. Namun, orang yang berusia lebih muda juga bisa terkena penyakit ini. Misalnya, mereka memiliki faktor genetik.
Penyakit asam urat sering dianggap sebagai penyakit orang berusia lanjut. Padahal, sebenarnya penyakit ini bisa terjadi pada siapa saja, lho. Termasuk usia dewasa muda, hingga remaja. Namun, kasus penyakit ini pada remaja biasanya terjadi karena adanya faktor keturunan atau genetik.
Awalnya, penyakit ini mungkin tidak menimbulkan gejala yang khas. Namun, jika kadarnya dalam tubuh terus meningkat, rasa nyeri dan bengkak di persendian akan terasa.
Seperti disebutkan di awal, pria lebih rentan terkena penyakit asam urat, ketimbang wanita. Terutama pria pada usia 30-50 tahun. Namun, wanita juga bisa mengalami peningkatan risiko penyakit asam urat setelah melewati fase menopause.
Berbagai Hal yang Tingkatkan Risiko Penyakit Asam Urat
Bukan hanya usia yang jadi penentu seseorang bisa terkena penyakit asam urat. Melainkan gaya hidup yang tidak sehat, terutama mengonsumsi terlalu banyak makanan tinggi purin. Selain itu, ada juga beberapa faktor lain yang bisa meningkatkan risiko seseorang memiliki kadar asam urat yang tinggi.
Berikut ini hal yang meningkatkan risiko terkena penyakit asam urat:
1. Mengonsumsi Makanan dan Minuman Tinggi Purin
Pemicu utama kambuhnya serangan penyakit asam urat adalah makanan dan minuman yang tinggi purin. Sebab, asupan purin dapat membuat kadar asam urat di tubuh meningkat.
Adapun makanan dan minuman yang tinggi purin adalah:
-
Jeroan.
-
Makanan laut, seperti tuna, sarden, teri, dan kerang.
-
Sayuran tinggi purin, seperti bayam dan asparagus.
-
Daging merah.
-
Alkohol.
-
Minuman dan minuman tinggi gula.
2. Berat Badan Berlebih
Berat badan berlebih atau obesitas dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit ini. Tubuh orang dengan berat badan berlebih cenderung menghasilkan lebih banyak insulin.
Jika kadar insulin dalam tubuh terlalu banyak, kerja ginjal dalam membuang penyakit ini jadi terhambat. Pada akhirnya, penyakit ini yang tidak bisa terbuang itu akan menumpuk dan membentuk kristal di persendian.
3. Dehidrasi
Dehidrasi adalah salah satu faktor yang meningkatkan risiko penyakit ini. Pasalnya, asupan air yang cukup dapat membantu proses pembuangan asam urat berlebih dalam tubuh. Nah, jika kamu dehidrasi atau kekurangan cairan, pembuangan pennyakit ini melalui urine jadi terhambat.
4. Konsumsi Obat-obatan Tertentu
Obat-obatan tertentu bisa meningkatkan risiko terkena penyakit ini. Misalnya saja obat diuretik jenis thiazide dan beberapa obat lain yang biasa digunakan untuk mengobati hipertensi, seperti beta blockers dan ACE inhibitors, serta aspirin dalam dosis rendah.
Mengonsumsi obat diuretik jenis thiazide dalam jangka panjang dapat membuat kadarnya dalam tubuh semakin tinggi. Obat ini ini bisa membuat kamu lebih sering buang air sehingga mengurangi jumlah cairan dalam tubuh. Padahal, kekurangan cairan dapat menghambat proses pembuangan penyakit ini oleh ginjal.
5. Mengidap Penyakit Tertentu
Ada beberapa penyakit yang bisa memengaruhi cara ginjal dalam menyaring asam urat, atau menyebabkan penyakit ini diproduksi lebih banyak, sehingga risiko terkena penyakit ini pun meningkat. Berikut ini di antaranya:
- Penyakit ginjal kronis.
- Diabetes.
- Psoriasis.
6. Faktor Genetik atau Keturunan
Faktor genetik atau keturunan juga berperan dalam peningkatan risiko penyakit ini. Jadi, jika orangtua, kakek, atau nenek kamu ada yang memiliki riwayat penyakit ini, ada kemungkinan kamu juga mengalami penyakit ini.
Source: halodoc.com
Facebook Comments